Demokrat Minta Jokowi Nggak Usah Sibuk Ngurusin Capres: Belajarlah dari Pak SBY...
Deputi Bappilu Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyoroti manuver yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut sibuk memasangkan dan menjegal tokoh menjadi capres-cawapres.
Menurutnya, kasak-kusuk Jokowi itu menjadi pertanda kepala negara tidak memiliki komitmen terhadap demokrasi.
"Pengondisian pencalonan pasangan tertentu dan upaya menjegal paslon yang tak dikehendaki menjadi tanda dia (Jokowi, red) tak memiliki komitmen terhadap demokrasi dan jiwa politik kenegarawanan," kata dia melalui layanan pesan, Senin (8/5).
Kamhar melanjutkan Jokowi bakal memiliki catatan negatif apabila kasak-kusuk memasangkan dan menjegal tokoh menjadi capres-cawapres terus dilanjutkan.
"Sejarah akan mencatat ini sebagai legacy yang buruk dalam perjalan demokrasi bangsa pascareformasi," ujar mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Kamhar mengatakan menjadi negarawan berarti menjadikan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara sebagai kepentingan utama. Dia meminta Jokowi tidak mementingkan keinginan golongan atau kelompok.
"Menjadi negarawan berarti menjadi petugas rakyat, bukan petugas partai. Seorang negarawan dan demokratis sejati senantiasa menjadikan daulat rakyat yang dipedomani dan dilayani bukan daulat tuan," ujarnya.
Kamhar mengatakan PD tidak akan lelah mengingatkan Jokowi belajar dari Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menjaga kualitas pemilu agar demokratis.
"Kami mengingatkan Pak Jokowi untuk belajar dari Pak SBY pada 2014 yang lalu, berhasil menjaga kualitas pemilu yang berlangsung secara demokratis. Alhamdulillah sukses tercatat dengan tinta emas dalam sejarah," ujar dia. (ast/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: