Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hal-hal yang Harus Disiapkan Indonesia untuk Dorong Terciptanya Transisi Energi

        Hal-hal yang Harus Disiapkan Indonesia untuk Dorong Terciptanya Transisi Energi Kredit Foto: Unsplash/Andreas Gücklhorn
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peneliti Center of Economic and Law Research (Celios) Fiorentina Refani mengatakan, guna mendorong tercapainya transisi energi, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh Pemerintah Indonesia.

        Pertama, adalah dengan menyiapkan payung hukum yang bisa dalam berbentuk peraturan presiden, ataupun peraturan menteri yang condong mendukung buruh dan masyarakat lokal untuk membangun ekosistem transisi energi.

        "Serta memberi kepastian soal mekanisme. Regulasi tersebut perlu membentuk atau menunjuk lembaga yang bertanggung jawab pada pelaksanaan lapangan," ujar Fiorentina saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (9/5/2023).

        Baca Juga: Berikut Beberapa Aspek Krusial yang Perlu Indonesia Siapkan untuk Lakukan Transisi Energi

        Fiorentina mengatakan, yang harus disiapkan selanjutnya adalah implementasi segera usaha peningkatan dan pengalihan keahlian berupa “upskilling, reskilling, newskilling” yang relevan dengan kebutuhan pasar transisi energi.

        Menurutnya, upaya-upaya dalam pendidikan transisi energi tersebut seharusnya dimulai sedini mungkin dan dilakukan dalam tataran pendidikan formal ataupun informal. 

        "Untuk menghadapi rencana penghapusan bertahap batu bara (coal phase-out) pada tahun 2050, harus ada pendataan akurat secara komprehensif atas jumlah dan lokasi perusahaan yang menjalankan sektor energi fosil, jumlah buruh yang terimbas, serta upaya untuk meminimalisir dampak besar yang akan ditimbulkannya," ujarnya.

        Selanjutnya adalah pengembangan sektor kerja untuk pemulihan lingkungan. Aspek ekologis sama sekali tidak boleh dilupakan dalam wacana besar energi, apalagi dengan proses ekstraktif dan produksi listrik yang selama ini dilakukan dengan mengeksploitasi lingkungan secara masif. 

        "Buruh sektor energi fosil bisa dialihkan untuk sektor kerja untuk pemulihan lingkungan. Hal ini bisa menjawab dan mengurangi beban lingkungan melalui bioremediasi lahan, reforestasi, dan upaya restorasi lainnya untuk mengembalikan kembali fungsi ekosistem dan sosialnya," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: