Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memotret elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dalam simulasi head to head atau simulasi dua nama secara tertutup.
Direktur Riset SMRC Deni Irvan mengatakan responden ditanya siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika hanya Pilpres diikuti dua nama calon, yakni Ganjar dan Prabowo.
"Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, Ganjar menjadi unggul atas Prabowo. Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen dan 14,8 persen yang belum menentukan pilihan " kata Deni.
Ganjar kembali unggul dari Prabowo dalam simulasi head to head atau dua nama yang melibatkan responden secara umum. Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo 41,9 persen. Tetapi masih ada 15,9 persen yang belum menentukan pilihan.
Deni menjelaskan Prabowo unggul atas Ganjar dalam simulasi head to head pada Maret sampai April 2023. Namun memasuki bulan Mei, pasca deklarasi sebagai capres oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo.
Deni memperkirakan dukungan pada capres masih akan dinamis, karena sejauh ini masih ada perbedaan singkat pengenalan publik terhadap calon.
"Prabowo saat ini sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilh, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen," katanya.
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Baca Juga: Pakai Kaos Bergambar Prabowo Subianto, Kaesang Kode Beri Dukungan?
Dengan teknik RDD sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: