Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PKS Buka Kemungkinan Duet Anies-Sandi, NasDem: Kayaknya Nggak Ada...

        PKS Buka Kemungkinan Duet Anies-Sandi, NasDem: Kayaknya Nggak Ada... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Effendy Choirie, menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan tidak bersifat eksklusif. Hal tersebut dia ungkap seiring menguatnya isu perjodohan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang disebut oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

        Oleh karenanya, figur cawapres yang nantinya diputuskan sebagai pendamping Anies Baswedan tidak terikat pada satu partai koalisi. Dia menyebut, Koalisi Perubahan untuk Persatuan terbuka pada figur siapa pun.

        Baca Juga: Tak Percaya Hasil Survei SMRC yang Condong ke Ganjar-Prabowo, Jamiluddin Ritonga: 2017 Disebut Ahok, Nyatanya Anies yang Menang

        Kendati demikian, pria yang akrab disapa Gus Choi ini menegaskan bahwa ketetapan cawapres akan diputuskan Anies Baswedan. Dia meyakini, Anies Baswedan memiliki pertimbangan dalam menetapkan cawapresnya.

        "Figur siapapun yang dipilih Mas Anies untuk menjadi wapresnya kita terima. Itu naskah yang sudah kita sepakati. Mas Anies memilih seseorang kita yakini itu pasti sudah dipertimbangkan dalam berbagai sisinya," kata Gus Choi saat dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).

        Dia menegaskan, partainya akan menerima dengan pikiran terbuka tiap-tiap figur yang diusulkan sebagai cawapres Anies Baswedan. Gus Choi menegaskan, NasDem adalah partai yang terbuka.

        "NasDem tidak resisten dengan atau kepada siapapun. NasDem partai inklusif terbuka. Pikiran, hati dan dada terbuka lebar. Figur siapapun mau gabung kita terima," tegasnya.

        Kendati demikian, berdasarkan informasi yang dia dapat, nama Sandiaga Uno tidak termasuk dalam 5 nama kandidat cawapres yang dikabarkan telah mengerucut. "Kayaknya nggak ada. Saya belum tahu kalau perkambangan baru," tandasnya.

        Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan partainya tidak ingin mengulang kekalahan sebagaimana pemilu 2019 lalu. Hal tersebut dia ungkap menyusul pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membuka kemungkinan menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno.

        Dia bahkan mengatakan, kemungkinan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terasa berat. Pasalnya, Sandiaga Uno dinilai telah meninggalkan pendukungnya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

        "Sikap Demokrat jelas, kita sudah berikan mandat ke Mas Anies memilih cawapres dan membentuk pasangan yang bisa memenangkan Pilpres 2024. Bukan mengulangi kekalahan di Pilpres 2019," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).

        "Kami menghormati Mas Sandi karena pernah berjuang bersama di Pilpres 2019. Hanya, kalau berjuang kembali di 2024, sepertinya berat. Beliau sudah memilih mendukung Pak Joko Widodo dan meninggalkan pendukungnya di Pilpres 2019 dengan masuk di kabinet," tambahnya.

        Sebelumnya, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengakui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berpeluang menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. Hak tersebut dia ungkap sebagai respons dari pernyataan Sandiaga Uno yang mengaku ingin berjuang kembali bersama PKS.

        "Iya, sangat mungkin (Sandi jadi cawapres pendamping Anies) kalau memang itu bisa diwujudkan ya. Saya bahkan pernah menginisiasi ini ketika setahun lalu dalam pertemuan di Makassar," kata Syaikhu seusai mendaftarkan bakal caleg DPR RI partainya di kantor KPU, Jakarta, Senin (8/5/2023).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: