Jokowi Kasih Subsidi Kendaraan Listrik, Anies Bilang Bukan Solusi: Tambah Mobil di Jalanan, Tambah Kemacetan
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan menilai pemberian subsidi kendaraan listrik bukan solusi dari masalah lingkungan hidup.
Seperti diketahui, saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah merencanakan program kebijakan subsidi untuk kendaraan listrik. Untuk pembelian sepeda motor listrik, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp7 juta. Tahun ini kuota subsidi sebesar 200.000 unit.
Sementara untuk konversi ke motor listrik pemerintah juga memberikan subsidi sebesar Rp7 juta dengan kuota sebesar 50.000 unit.
Sedangkan untuk mobil listrik pemerintah memberikan insentif berupa pengurangan pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen dan potongan PPn untuk bus listrik adalah 5 persen.
Anies mengatakan pemilik kendaraan listrik bukan dari kalangan yang perlu disubsidi. Pemberian subsidi yang tidak tepat justru akan menambah kemacetan. Karena pemilik kendaraan listrik tidak menggantikan kendaraan yang ada di garasinya.
Anies mengungkapkan emisi karbon mobil listrik per kapita per Km lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak. Menurut dia, seharusnya kendaraan umum lah yang harus diperbanyak, bukan kendaraan pribadi.
"Masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
"Kalau kita hitung, emisi karbon mobil listrik per kapita per km sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bis berbahan bakar minyak," lanjut Anies.
Anies pun menjelaskan alasan kenapa emisi karbon mobil listrik lebih tinggi dari pada bus BBM.
"Kenapa itu bisa terjadi, karena habis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang ditambah lagi kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan," pungkas Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: