Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) mengapresiasi kedekatan Pangdam V/Brawijaya, Farid Makruf, dengan para ulama di pesantren. Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi, menilai kedekatan ini dapat semakin menguatkan tenun kebangsaan antara ulama dan umara.
"Penting bagi para pihak seperti Pangdam V/Brawijaya sebagai representasi umara memiliki kedekatan secara sosial maupun emosional dengan para ulama di pesantren," kata Irfaan dalam keterangannya, Jumat (12/5/2023).
Baca Juga: Hadiri Halalbihalal Kebangsaan, Ini 4 Pesan Penting Pangdam V/Brawijaya
Apalagi, upaya Pangdam V/Brawijaya ini menjadi sinyal kuat bagi para "perusuh" kebangsaan yang menjadi penumpang gelap dalam gelaran pesta demokrasi yang akan segera dilaksanakan.
"Kita membutuhkan kebersamaan TNI dan ulama untuk mengantisipasi penumpang gelap demokrasi yang ingin merusak persatuan dan kesatuan NKRI," ujarnya.
Menurut Irfaan, selain kehadiran Pangdam/Brawijaya di acara halalbihalal yang dilaksanakan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama se-Malang Raya, Farid Makruf juga menggagas pesantren kilat bagi puluhan prajurit TNI Agkatan Darat di bulan Ramadan lalu.
Kegiatan seperti Pesantren Kilat yang dilaksanakan di Pesantren An-Nuriyah, Kaliwaning, Jember, itu —dalam pandangannya— dapat memupuk ukhuwah Islamiyyah sekaligus ukhuwah watoniyyah.
"Tak diragukan lagi, komitmen Pangdam V/Brawijaya, Pak Farid Makruf kepada agama dan ulama. Kegiatan pesantren kilat misalnya, menegaskan para prajurit TNI AD satu komando dengan para ulama dalam membela negara Indonesia, yakni membela negara dari segala bentuk ancaman karena membela negara bagian dari iman. Hubbul waton minal iman," sambungnya.
Dia mengemukakan, dengan pelajaran-pelajaran kitab kuning, diyakini semakin menguatkan kecintaan para prajurit kepada tanah air dan agama.
Baca Juga: Di Hari Lebaran, Koptu Agus Winarto Bersyukur Ditemui serta Diberi Rumah oleh Pangdam V/Brawijaya
"Islam dan Indonesia selalu berada dalam satu tarikan napas. Islam sebagai agama pemberi keselamatan (salam). Sedangkan Indonesia sebagai rumah keselamatan. Rumah kedamaiannya (darus salam)," jelasnya.
Dia pun menegaskan Indonesia bukan darul Islam (negara agama), tapi akan selalu menjadi darus salam (negara damai) bagi seluruh umat muslim juga bagi semua umat beragama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: