Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganjar Pranowo Akhirnya Buka Suara Soal Fotonya Berpelukan dengan Miyabi: Wah, Sudah Sekejam Itu Ya?

        Ganjar Pranowo Akhirnya Buka Suara Soal Fotonya Berpelukan dengan Miyabi: Wah, Sudah Sekejam Itu Ya? Kredit Foto: Dokumen Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo akhirnya angkat bicara soal fotonya yang diedit bersama salah satu pemain film porno, Maria Ozawa atau Miyabi.

        Hal ini diungkap Ganjar usai ditanya oleh Andy F Noya, soal hoaks dan isu-isu yang menerpa dirinya setelah sah disokong PDIP sebagai capres.

        “Ambil contoh salah satu yang beredar di media sosial terutama tentang foto Anda berpelukan mesra dengan Maria Ozawa seorang bintang porno yang di sini lebih dikenal dengan Miyabi. Pertanyaan saya sederhana, itu foto di mana?” tanya Andy melansir dari Metro TV, Senin (15/05/23).

        Baca Juga: 3 Tokoh Politik Ini Dinilai Menonjol Buat Jadi Cawapres, 2 Diantaranya Rebutan Jadi ‘Pasangan’ Ganjar Pranowo

        “Ya itu jadi sudah sesat di situ ternyata ya, sebegis itu ternyata. Dan saya dikirimi orang-orang terus mereka bertanya, mas Ganjar sudah lihat ini (foto editan)?” tanyanya.

        “Tapi ada kok yang membandingkan (dengan foto asli), gitu ya foto yang lain. Jadi hoaxnya sudah mulai disebar,” jelasnya.

        Ganjar pun mengatakan diirnya sedikit kaget, karena ternyata orang dalam berpolitik masih menggunakan Black campaigns.

        “Kalau sebenarnya orang mau menggunakan negatif campaign saya masih bisa terima,” kata dia.

        Andy pun bertanya kepada Ganjar, apa bedanya black campaign dengan negative campaign.

        Baca Juga: Kelakuan Pentolan Relawan Ganjar Pranowo Rasis ke Anies Baswedan Bikin Ngelus Dada: 'Mereka Takut Prestasi Anies Diketahui Masyarakat!'

        “Ya, mungkin Ganjar tidak berhasil dalam sektor A, sektor B, sektor C itu boleh,” katanya. 

        “Karena data kemudian bisa ditampilkan dengan baik-baik tapi kalau black campaign saya kira sudah mengarah pada hoax dan fitnah, dan itulah yang sudah kita prediksi pasti akan melakukan hal-hal yang serupa,” jelas Ganjar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: