Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkomitmen Bawa Indonesia Jaya, KB Bukopin: Mulai Ekosistem EV, Pertanian, hingga Digital Platform

        Berkomitmen Bawa Indonesia Jaya, KB Bukopin: Mulai Ekosistem EV, Pertanian, hingga Digital Platform Kredit Foto: KB Bukopin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Direktur PT Bank KB Bukopin Tbk. Woo Yeul Lee (Tom Lee) menjelaskan mengenai komitmen Bank KB Bukopin untuk Indonesia. Ia menjelaskan beberapa hal yang dilakukan oleh Bank KB Bukopin.

        “Pada dasarnya kami ingin duduk bersama dengan masyarakat Indonesia, tidak hanya dari sisi perekonomian tapi juga pertumbuhan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada tiga hal yang dilakukan Bank KB Bukopin,” tuturnya dalam acara Halal Bi Halal Manajemen PT Bank KB Bukopin Tbk. bersama Pemimpin Media Massa di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

        Baca Juga: Kemitraan KB Bukopin dan Indika Energy untuk Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

        Hal pertama yang dilakukan oleh Bank KB Bukopin adalah melakukan kerja sama berkaitan dengan perluasan ekosistem mobil listrik (electric vehicle/EV). Woo Yeul Lee menyatakan bahwa industri ini adalah industri masa depan Indonesia.

        “Yang pertama menurut kami yang akan me-lead industri di Indonesia pada masa depan itu adalah ekosistem dari electric vehicle. Pasar EV ini sendiri memiliki ekosistem yang sangat luas di mana business model yang ada didalamnya ini sangat beragam. Beberapa hari yang lalu, Bank KB Bukopin sudah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Indika Energy berkaitan dengan perihal perluasan ekosistem EV,” jelasnya.

        Woo Yeul Lee kemudian menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki banyak sumber daya, tanah yang sangat luas, populasi yang banyak, dan cuaca yang berbeda-beda di setiap daerah. Ia menyatakan bahwa Bank KB Bukopin ingin bisa bersama-sama memajukan industri pertanian karena industri ini merupakan industri strategis dari sebuah negara.

        “Yang kedua, Indonesia ini merupakan negara yang sangat luas yang memiliki banyak sumber daya dengan tanah yang sangat luas dan populasi yang sangat banyak di mana setiap daerah juga memiliki cuacanya masing-masing. Salah satu yang menjadi concern saya itu adalah tentang bagaimana Bank KB Bukopin bisa bersama-sama dengan Indonesia ini memajukan industri pertanian karena pertanian itu sendiri merupakan industri strategis dari sebuah negara,” terangnya.

        Baca Juga: Unjuk Gigi Bank KB Bukopin dalam Payung KB Financial Group-Korea

        “Saya yakin bahwa industri pertanian di Indonesia ini kedepannya akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu bersama dengan para petani lokal. Di Korea [Selatan] sendiri, untuk agrikultur itu disebut sebagai Revolusi Industri ke-10,” tambah Woo Yeul Lee.

        Woo Yeul Lee pun menjelaskan mengapa industri pertanian di Korea Selatan disebut sebagai Revolusi Industri kesepuluh.

        “Karena kalau kita lihat, Revolusi Industri pertama itu kan tentang produksi. Lalu, Revolusi Industri kedua adalah manufaktur di mana kita melakukan mass production. Untuk Revolusi Industri yang ketiga itu adalah layanan baik itu educational ataupun, misalkan, pariwisata. Revolusi Industri keempat di mana kita kenal sebagai digitalisasi. Kalau kita misalkan tambahkan [Revolusi Industri] satu, dua, tiga, dan empat itu adalah sepuluh hasilnya, karena untuk di Korea [Selatan] sendiri, industri pertanian ada di semua Revolusi Industri, sehingga dianggap sebagai Revolusi Industri yang kesepuluh. Mereka berusaha agar industri ini bisa lebih dikembangkan,” tuturnya.

        Baca Juga: Dipuji Bank Dunia, Jokowi Dinilai Sukses Hijaukan Ekonomi Indonesia

        Woo Yeul Lee mengatakan bahwa Indonesia memiliki fondasi industri pertanian yang baik, sehingga Bank KB Bukopin berusaha keras untuk menjadi pusat ekosistem institusi keuangannya.

        “Menurut saya, Indonesia memiliki kondisi yang lebih baik untuk mengembangkan industri [pertanian] ini. Dan karena ini, kami sedang berusaha keras agar Bank KB Bukopin bisa menjadi pusat ekosistem sebagai financial institution-nya,” katanya.

        Woo Yeul Lee kemudian menjabarkan komitmen ketiga, yaitu digital platform. Ia mengatakan Bank KB Bukopin ingin memperkuat model bisnis digital platfrom agar dapat menyediakan pelayanan digital kepada masyarakat.

        Baca Juga: Hampir Satu Triliun, Sri Mulyani Bocorkan Anggaran Negara untuk Atlet di SEA Games 2023

        “Yang ketiga adalah platform bisnis. Kami memperkuat dari segi business model digital platform supaya kita bisa menyediakan pelayanan digital dan juga perbankan kepada masyarakat yang selama ini belum terjangkau. Sehingga, Bank KB Bukopin dengan 3 hal ini ingin bersama-sama dengan masyarakat Indonesia dan industri yang ada di sini untuk tumbuh dan berkembang. Dan memang, untuk mencapai hal tersebut kita membutuhkan biaya yang cukup besar,” tutupnya.

        Penulis: Putu Rusta Adijaya
        Reportase: Muhamad Ihsan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: