Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perbaiki Kualitas Belanja Negara, Sri Mulyani: Semua Kementerian/Lembaga Harus Creative Spending!

        Perbaiki Kualitas Belanja Negara, Sri Mulyani: Semua Kementerian/Lembaga Harus Creative Spending! Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja belanja APBN agar produktif, terjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

        Dalam meningkatkan kualitas belanja negara, Sri Mulyani menekankan kepada Kementerian/Lembaga (K/L) agar menerapkan belanja kreatif (creative spending) dan menciptakan value for money

        Baca Juga: Jokowi Turun Tangani Jalan Rusak, Sri Mulyani: Pelajaran Pemerintah untuk Perbaiki Kualitas Belanja

        "Cara-cara untuk creative spending dan menciptakan value for money ini menurut saya masih sangat kecil di birokrasi kita," ujar Sri Mulyani, Rakornas Pelaksanaan Anggaran 2023, di kantornya, Rabu (17/5/2023).

        Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, semua K/L harus mempunyai kompetensi dan skill untuk membuat belanja yang meaningfull, kreatif, inovatif, bisa menciptakan lapangan kerja, bahkan bisa membuat anggaran itu balik lagi, sehingga bisa diputar dan digunakan untuk tujuan penting lainnya.

        "Kalau balik lagi bukan tujuannya untuk masuk ke kas negara terus saya ke kekepin, tidak. Tapi, dipakai untuk muter lagi, supaya dia lebih bermanfaat lagi," jelasnya.

        Sebagai contoh, Sri Mulyani menyebutkan pembangunan tambak udang yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Lebih dari 60 hektar tambak sudah panen parsial, sehingga menghasilkan penerimaan negara.

        Baca Juga: Adian Napitupulu Sebut Anies Baswedan ‘Ngamuk’ Lihat Manuver Politik Presiden Jokowi Jelang Pilpres 2024, Refly Harun: Gak Usah Sok Tahu!

        “Kalau suatu Kementerian seperti tadi saya menggunakan ilustrasi pak bapak menteri KKP, saya bisa menghabiskan atau meminta anggaran berapa ratus miliar dan dia menghasilkan dampak output yang lebih besar dan kemudian anggaran itu bisa dikembalikan lagi. Itu adalah menjadi value for money-nya sangat besar,” ujarnya.

        Sri Mulyani lalu bercerita, investor swasta atau private sector tidak berani masuk di beberapa kegiatan ekonomi, apalagi yang ada di daerah atau di bidang yang dianggap berisiko tinggi.

        Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, pemerintah mempunyai berperan untuk masuk terlebih dahulu ke sektor tersebut, kemudian mulai memberi ruang kepada swasta.

        Baca Juga: Hampir Satu Triliun, Sri Mulyani Bocorkan Anggaran Negara untuk Atlet di SEA Games 2023

        “Dari sisi value for money, bagaimana setiap rupiah yang dikelola menghasilkan dampak semaksimal mungkin kepada masyarakat, kepada perekonomian, dan bahkan dia bisa diputar tidak sekali habis pakai hilang. Jadi ini adalah sesuatu yang mungkin perlu untuk terus dijadikan salah satu indikator kualitas belanja,” jelas dia.

        Sri Mulyani lalu menuturkan, hal ini tak hanya jadi pekerjaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saja. Dia menilai, terwujudnya belanja negara yang baik hanya bisa dilakukan apabila seluruh K/L dan pemerintah daerah (pemda) juga melakukan langkah-langkah inovatif.

        Baca Juga: KKB Papua Sulit Diatasi, Jokowi Saja Dibuat Pusing Tujuh Keliling: Mereka Kuasai Lapangannya...

        "Jadi saya berterima kasih kepada seluruh K/L dan bahkan kepada pemda yang akan terus melakukan inovasi dan kreativitas, di dalam mengelola anggarannya dari sisi value for money, yakni bagaimana setiap rupiah yang dikelola dapat memberi hasil semaksimal mungkin kepada masyarakat dan perekonomian," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: