Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Pimpin Satgas Percepatan Investasi di IKN, Bahlil Tak Bisa Datangkan Investor?

        Luhut Pimpin Satgas Percepatan Investasi di IKN, Bahlil Tak Bisa Datangkan Investor? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Depok -

        Tambah jabatan lagi, Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin satuan tugas khusus untuk mempercepat realisasi investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

        Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan bahwa Luhut akan memimpin dan mengoordinasikan semua lembaga serta instansi yang terlibat guna mempercepat masuknya investasi di kawasan IKN.

        "Dibentuk juga tim task force khusus yang diketuai Menko Marinves Pak Luhut yang akan mengkoordinir interdept (antarkementerian) dan juga semua lembaga terkait sehingga proses percepatan investasi di IKN dapat berjalan lebih baik dan efisien lagi," kata Kepala Bambang, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/5/2023).

        Baca Juga: Buat Opung Luhut Bereaksi, Relawan Sebut Banyak yang Gagal Paham Soal Kritik yang Disampaikan Anies Baswedan Terkait Subsidi Mobil Listrik

        Bambang kemudian menambahkan bahwa pemerintah juga membentuk satuan tugas di bidang pertanahan agar para investor yang masuk terutama di sektor infrastruktur dapat merumuskan proposal bisnis yang komprehensif.

        "Sehingga nanti pada waktu pelaku investasi akan berdialog bersama kami, mencari harga terbaik, tentu akan dilandasi data dan informasi yang up-to-date," jelas Bambang.

        Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa ditunjuknya Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua satuan tugas karena Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tidak mampu menyelesaikan masalah yang kemudian membuat investor enggan berinvestasi di IKN.

        “Saya kita itu tanda tanya, kenapa Pak Luhut selalu diperlukan. Misalnya dalam keadaan macet, pasti presiden anggap Luhut bisa menyelesaikan semua hal. Tapi kalau dilihat, enggak ada yang bisa menyelesaikan itu. Bahkan Bahlil (Menteri Investasi) yang seharusnya menyelesaikan masalah ini, dia sudah mengeluh saja,” kata Rocky Gerung, dikutip dalam kanal Youtube-nya pada Jumat (19/5/2023).

        Ia menjelaskan bahwa kemampuan dan pengalaman lobi dari Luhut kemudian membuat Presiden Jokowi yakin bahwa Luhut dapat menyelesaikan masalah ini.

        “Tetapi seluruh lobi itu juga akan dinilai oleh investor asing dengan keadaan politik dan hukum kita. Kemampuan lobi Pak Luhut kan dia sudah pernah jadi duta besar dan Menteri Perdagangan, dia tahu mana simpul-simpul kalau macet di satu tempat, dibuka di keran yang lain masih bisa mengalir,” katanya.

        Rocky Gerung menilai bahwa Bahlil Lahadalia gagal dalam membawa investasi ke IKN, terutama dari negara-negara Arab. Alhasih, Luhut Binsar Pandjaitan harus turun tangan dalam menyelesaikan persoalan ini.

        “Tetap kita lihat bahwa menteri-menteri teknis itu enggak mampu melakukan apa-apa sebenarnya, terutama Bahlil. Bagaimana dia bisa mengeluhkan kegagalan investasi dari negara Arab padahal harusnya dia yang memuluskan itu. Kan Pak Luhut juga berkali-kali bikin negosiasi dengan pemimpin-pemimpin Arab, putra mahkota, dan dengan raja yang sekarang, toh juga enggak bisa masuk kan,” ujarnya.

        Lebih lanjut, menurutnya alasan kesamaan agama yang Bahlil ‘jual’ untuk menarik investor dari Arab merupakan alasan yang tidak masuk akal. Ia kemudian mengatakan bahwa regulasi politik dan hukum merupakan hal terpenting bagi investor untuk menanamkan modalnya di IKN.

        “Investor negara Arab itu enggak mungkin menganggap bahwa apabila mereka berinvestasi di negara yang sama-sama Muslim, pahalanya jadi lebih gede. Enggak ada urusan pahala ini, tapi investasi. Jadi itu konsekuensi dari upaya ngeles, Bahlil kan lagi ngeles,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Novri Ramadhan Rambe
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: