- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Prospek Ibu Kota Negara, BSBK Fokus Garap Apartemen-Kondotel di Kaltim
Emiten properti dan real estate, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) akan fokus memperluas pembangunan apartemen dan kondotel baru, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim), yang diharapkan dapat selesai pada tahun 2023-2030 guna mendorong pertumbuhan kinerja perseroan.
Rencana pengembangan wilayah Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), yakni sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, juga menjadi katalis positif bisnis BSBK di masa mendatang.
Hal ini lantaran Kawasan Balikpapan Superblock, yang dikelola perusahaan, hanya berlokasi 1 jam dari pusat IKN sehingga diproyeksikan kawasan tersebut akan menjadi salah satu daerah penunjang kawasan tempat tinggal masyarakat IKN.
Christopher Sumasto Tjia, Direktur Utama BSBK, mengatakan pengembangan properti seperti apartemen dan kondotel memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Sebab itu, perseroan berupaya menangkap peluang yang ada dengan melakukan perluasan pembangunan apartemen dan condotel baru.
“Kami juga terus melakukan pengelolaan Kawasan Balikpapan Superblock dengan efektif dengan melakukan tenant mix, mengadakan event dan program shopping untuk menarik minat pengunjung kawasan Balikpapan Superblock,” kata Christopher, dalam Paparan Publik usai RUPST di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: Cetak Laba Bersih di Kuartal I-2023, PAMG Optimistis Kinerja Bakal Pulih Tahun Ini
Saat ini, perseroan mengoperasikan apartemen, kondotel, penyewaan ruang usaha di Balikpapan Superblock. Tahun lalu, volume kunjungan masyarakat yang bertransaksi di kawasan itu mencapai 14 juta pengunjung, melesat 155% dari tahun sebelumnya 9,04 juta pengunjung.
Sebanyak dua proyek yang tengah diselesaikan di Kaltim yakni Metropolis Condotel dan The Sapphire Apartment. Metropolis dibangun di atas Mall Pentacity Shopping Venue, Balikpapan, dengan konsep one stop living, dengan jumlah kamar 181 kamar. Kondotel ini akan mulai beroperasi tahun ini melalui kerja sama dengan PT Panca Sutji Berkat sebagai operator.
Berikutnya adalah The Sapphire Apartment yang dibangun di kawasan Balikpapan Superblock, sekaligus melengkapi apartemen lainnya yaitu Ruby Tower dan Aeropolis. The Sapphire akan dibangun tahun ini di atas lahan seluas 5.225 m2 dan akan selesai pada akhir 2024.
Tahun lalu, di tengah pandemi COVID-19, perseroan masih bisa meraih laba bersih Rp 3,96 miliar, kendati turun dari tahun sebelumnya laba bersih Rp 1,25 triliun. Koreksi laba itu seiring dengan penurunan pendapatan lain-lain, yang merupakan penilaian kembali nilai properti investasi yang dilakukan di 2021. Sementara itu, pendapatan tahun lalu mencapai Rp 264,97 miliar, naik 11,29% dari tahun sebelumnya Rp 238,09 miliar, ditopang kenaikan pendapatan sewa sebesar 54,37%.
Target 2023
Christopher mengatakan perseroan menargetkan pendapatan tahun ini bisa menyentuh Rp 347,86 miliar, tumbuh 31% dari realisasi pendapatan tahun lalu dan bottom line atau laba bersih bisa menyentuh Rp 63,87 miliar.
Hingga kuartal I-2023, penjualan perusahaan naik 38% menjadi Rp 77,28 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 55,91 miliar. Kenaikan pendapatan itu membuat perseroan mampu membalikkan posisi rugi bersih Rp 1,98 miliar di kuartal I-2022 menjadi laba bersih Rp 3,78 miliar.
“Pencapaian di 3 bulan pertama tahun ini sangat positif, penjualan kondotel Rp 9,73 miliar, melesat 292% dari Rp 2,48 miliar dan penjualan apartemen naik signifikan 368% menjadi Rp 2,60 miliar dari Rp 556 juta, sisanya disumbang pendapatan sewa, dan lainnya,” kata Direktur Keuangan BSBK Leonardus Sutarman.
Pada kesempatan itu, BSBK juga sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Hasilnya, pemegang saham menyetujui alokasi XX persen atau Rp XX miliar dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai laba ditahan untuk mendukung ekspansi perusahaan.
Namun sebagaimana disampaikan dalam prospektus penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), mulai tahun buku 2023, perseroan akan berkomitmen membayar dividen tunai setiap tahun dengan jumlah sebanyak-banyaknya 20%.
Baca Juga: Laba Meroket 501%, KBAG Siapkan Rencana Ekspansi 2023 di Jakarta dan Jabar
Saham perseroan resmi listing atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2022 dengan melepas 2,75 miliar saham dengan harga IPO Rp 100 per saham. Leonardus juga mengatakan perseroan sudah merealisasikan dana hasil IPO sebesar Rp 275 miliar, sebagian besar dipakai membeli tanah seluas 1,2 hektare di Balikpapan dan sekitarnya.
Leonardus mengatakan, kebijakan pembayaran dividen mempertimbangkan, antara lain keuntungan atau saldo laba positif yang didapat pada tahun fiskal, kewajiban perseroan untuk mengalokasikan dana cadangan, dan kondisi keuangan perseroan.
“Selain itu, tingkat pertumbuhan perusahaan dan pengelolaan struktur modal juga menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan pembagian dividen. Tahun buku 2022, kami tidak memiliki kebijakan pembagian dividen kepada pemegang saham,” kata Leonardus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: