Rocky Gerung Menyerah, Ungkap Tak Ada Gunanya Lagi Kritik Kepemimpinan Presiden Jokowi
Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengatakan bahwa tidak ada gunanya lagi mengkritik kepemimpinan Presiden Jokowi di akhir-akhir masa jabatannya.
Ia mengatakan bahwa Jokowi pada akhirnya adalah manusia biasa yang tidak bisa memenuhi ekspektasi janji-janji yang sudah ia berikan.
“Saya kira di akhir-akhir (masa jabatan) ini kita anggap mau kritik Pak Jokowi juga sudah enggak ada gunanya, mau memperbaiki juga sudah enggak ada gunanya. Jadi, kita masuk dalam perspektif humanistiknya saja,” kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Jumat (26/05/23).
Baca Juga: Kritik Pembangunan di Era Jokowi, Rocky Gerung Sebut Jalan Tol Matikan UMKM Rakyat Kecil
“Sebagai manusia tentu Jokowi merasa kok tekanannya besar betul, banyak janji yang dia ucapkan ke publik ternyata gagal, hobi dia masuk ke gorong-gorong juga akhirnya enggak ada gunanya lagi,” tambahnya.
Meski begitu, Rocky mengatakan hingga kini Presiden Jokowi masih selalu membangga-banggakan hasil pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinannya selama dua periode.
“Apalagi Jokowi sering membandingkan prestasi dia di jalan tol dan infrastruktur, mau dibandingkan dengan siapa, mau dibandingkan dengan Soeharto ya nggak mungkin, Soeharto yang lebih awal bangun itu,” paparnya.
Rocky mengatakan bahwa meskipun jalan tol yang dibangun oleh SBY tidak sepanjang yang dibangun Jokowi, tetapi jalan tol tersebut lebih berguna dan tepat sasaran kepada masyarakat.
Ia menyebut bahwa Jokowi hanya berfokus dalam membangun jalan tol, tetapi tidak memperhatikan jalan di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan.
“Mau dibandingkan dengan SBY, dia melakukan pembangunan walaupun tidak sepanjang yang dibuat Jokowi, tetapi ini lebih berguna daripada yang dibuat Jokowi. Karena SBY memperhatikan hal yang langsung masuk ke dalam upaya untuk menghubungkan HAP (Harga Acuan Pembelian) ekonomi itu,” ungkapnya.
Menurut Rocky ketika Jokowi membangun jalan tol, tetapi jalan tolnya tidak terhubung dengan jalan kecamatan. Jadi buat apa ada jalan tol kalau jalan menuju desa itu bolong seperti yang ada di Lampung.
Ia kemudian menganalogikan pembangunan infrastruktur di era Jokowi sama seperti membangun punggung, tetapi rusuknya tidak ada.
“Orang yang ada punggung tanpa rusuk itu pasti lunglai tidak bisa berdiri. Ada jalan tol, tetapi jalan-jalan kabupaten itu nggak diperbaiki, ya sama aja,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: