Bertemu Mendag Jepang, Mendag Zulkifli Hasan: Perdagangan dengan Jepang Dapat Terus Ditingkatkan
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi, Kamis (25/5) di Detroit, Amerika Serikat. Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan optimismenya bahwa hubungan perdagangan Indonesia dan Jepang masih dapat terus ditingkatkan.
Pertemuan bilateral antara kedua menteri tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
"Indonesia optimistis hubungan baik kedua negara dapat terus ditingkatkan, terutama dengan adanya perjanjian dagang kedua negara seperti Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan ASEAN—Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement (AJCEP)," kata Mendag Zulkifli Hasan, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Terkait protokol perubahan IJEPA, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bahwa penandatanganan protokol dapat diselesaikan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September 2023 atau ASEAN—Japan Commemorative Summit pada November 2023.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia mencatat permintaan Jepang atas akses pasar baja dan meminta agar Jepang dapat mengeliminasi tarif untuk empat pos tarif tuna kaleng.
Terkait kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Jepang, Mendag Zulkifli Hasan mengharapkan dukungan Jepang dalam Priority Economic Deliverables (PED) ASEAN 2023. "Kami mengharapkan dukungan Jepang untuk PED ASEAN, yaitu ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan ASEAN Industrial Project-Based Initiatives agar sejalan dengan program Jepang," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Terkait RCEP, Indonesia mengharapkan dukungan Jepang dalam RCEP Summit dan kegiatan Ceremonial Event to Commemorate Entry into Force of RCEP Agreement.
Sementara itu, Menteri Nishimura Yasutoshi menyampaikan ketertarikan Jepang untuk menjalin kerja sama di bidang energi untuk ibu kota baru Indonesia. Menteri Nishimura juga menekankan kembali terkait penyelesaian kasus impor baja di Indonesia.
Baca Juga: Bersua dengan Mendag Luar Negeri Peru, Zulkifli Hasan: Perundingan Dagang RI-Peru Perlu Dipercepat
Sekilas Perdagangan Indonesia–Jepang
Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Jepang mencapai US$42,02 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar US$24,85 miliar dan impor Indonesia US$17,18 miliar. Indonesia mencatatkan surplus US$7,67 miliar. Sementara itu, pada periode Januari—Maret 2023, total perdagangan Indonesia dengan Jepang mencapai US$10,36 miliar. Ekspor Indonesia ke Jepang sebesar US$6,07 miliar dan impor Indonesia dari Jepang US$4,29 miliar. Indonesia surplus US$1,77 miliar.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain batu bara, bijih tembaga, mate nikel, sisa dan skrap logam mulia, serta karet alam. Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang antara lain bagian dan aksesori kendaraan bermotor, kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak lengkap, produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan, produk canai lantaian dari baja paduan lainnya, serta mobil dan kendaraan bermotor lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: