Pertamina menyiapkan sejumlah strategi untuk terus memperbesar pendapatan dari sektor bisnis hijau secara bertahap hingga tahun 2060. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi D. Saputra bilang Indonesia saat ini memberikan perhatian lebih terhadap climate change termasuk Pertamina.
“Kami melakukan upaya dekarbonisasi, yang dipetakan dalam roadmap dekarbonisasi yang terdiri dari dua pilar yaitu decarbonization dan new business building untuk renewable energy," ujarnya saat menghadiri Nikkei Forum 28th Future of Asia, di Tokyo, kemarin.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Pertamina Pangkas Penggunaan BBM Hingga 64%
Saat ini kontribusi revenue dari fossil fuel Pertamina masih sekitar 82%. Diharapkan dengan bisnis baru di bidang renewable, kontribusi pendapatan energi fosil tersebut menurun menjadi 60 % di tahun 2030 dan akan mengecil hingga 30-35 % di tahun 2060 mendatang.
Artinya di 2060, kontribusi pendapatan dari energi hijau bisa mencapai sekitar 65%-70% ke pendapatan perusahaan. Adapun bisnis baru Pertamina meliputi energi baru dan terbarukan (EBT), EV charging and swapping, hidrogen biru/hijau, nature-based solutions, baterai dan EV, Biofuel, CCS/CCUS terintegrasi, dan carbon market business.
Ada pun langkah dekarbonisasi bisnis dan efisiensi energi Pertamina dilakukan melalui beberapa cara. Diantaranya elektrifikasi armada, elektrifikasi peralatan statis, dan low carbon fuel for fleets. Sebelumnya Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023.
Terkait dengan transisi energi, mengutip kajian Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) 2022, Pertamina pada Juni 2021 menetapkan target pengurangan bahan bakar berbasis minyak sebanyak 64% pada 2023.
Selain itu, meningkatkan bauran gas alam dan energi terbarukan di mana masing-masing sebesar 19% dan 17% pada tahun yang sama. Untuk mengamankan produksi gas, anak usaha perseroan, Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya meningkatkan produksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: