Niatnya Enggak Netral Demi Bangsa, Presiden Jokowi Malah Bisa Menghancurkan Indonesia
Politikus Kawakan, Andi Sinulingga memberikan kritikan pedasnya untuk ucapan kontroversial yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya heran mengapa orang nomor satu dalam pemerintahan ini secara terbuka mengakui dirinya tak akan netral dalam menghadapi pesta demokrasi di 2024.
Baca Juga: Nyamankan Hati Jokowi, Manuver Prabowo Lemahkan Kekuasaan Megawati: Kuras Terus Jenderal, Kapan Lagi
Hal ini sangatlah berbahaya, Andi mengatakan sebagai seorang pemimpin negara selama dua periode, sudah seharusnya mandat kepemimpinan diberikan kembali kepada masyarakat di Indonesia.
Aktivis ini mengatakan pemilu adalah hal yang biasa, tak ada yang krusial hingga sampai bisa membahayakan eksistensi dari tanah air.
"2014 kita dukung Jokowi mah biasa aja, tak ada yang krusial, itu game biasa saja. Rakyat sudah beri kepercayaan dua kali, ya sudah, kembalikan mandat itu ke rakyat, itulah bernegara yang baik," cuitnya dalam Twitter @AndiSinulingga, Rabu (31/05/2023).
Andi dengan tegas meminta esensi demokrasi untuk dipertahankan oleh Jokowi. Dirinya mengingatkan politikus tersebut bukanlah penentu aman tidaknya nasib dari Indonesia.
Baca Juga: Lewat Empat Strategi Pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani Yakin Indonesia Segera Menjadi Negara Maju
Justru menurutnya, dengan langkah tak netral dalam hadapi pesta demokrasi ini, Jokowi malah bisa membawa kehancuran di Indonesia.
"Jangan merasa tanpa bapak negeri akan hancur, bisa jadi malah sebaliknya," pungkas politikus ternama ini dalam media sosial.
Baca Juga: Jokowi Soal Cawe-Cawe untuk Bangsa, Demokrat: Jangan Ngeleslah
Diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tetap akan cawe-cawe pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Cawe-cawe yang dimaksud, menurut Jokowi, tentu masih dalam koridor aturan dan tidak akan melanggar undang-undang.
Baca Juga: Ternyata Pisau Bermata Dua, Sandiwara Kedekatan Prabowo dan Jokowi Dibaca: Ibarat Dua Ekor Monyet...
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, tolong dipahami ini demi kepentingan nasional, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial penting sekali, harus tepat dan benar" katanya saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: