Kementrian Perdagangan menargetkan kenaikan nilai perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi menyusul pertemuan bisnis perusahaan besar kedua negara.Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pertemuan bisnis atau business matching digelar dengan melibatkan pengusaha besar asal Arab Saudi dengan perusahaan asal Indonesia.
Menurutnya sektornya usaha yang terlibat mulai dari sektor energi, infrastruktur, hingga ritel.“Saya ingin mempertemukan 10 pelaku usaha besar peringkat 1—12 dari kedua negara. Saya berharap pertemuan pelaku usaha besar Indonesia dan Arab Saudi dapat meningkatkan hubungan dagang di berbagai bidang, menghasilkan kerja sama dan bisa membuat sesuatu yang positif untuk kebaikan kedua negara, serta meningkatkan investasi ke skala yang lebih besar lagi,"tegas Zulkifl saat menghadiri Indonesia-Saudi Arabia Business Forum & Networking di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan pertemuan bisnis tersebut digelar sejak kemarin (30/5) hingga hari ini bakal langsung membahas kerja sama bisnis antarpelaku usaha kedua negara. Menurut catatan Kemendag pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai US$1,39 miliar. Sementara itu total perdagangan kedua negara pada 2022 mencapai US$7,51 miliar.
Dalam kurun waktu lima tahun (2018-2022) terakhir, perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif sebesar 5,08%. Dengan tren perdagangan tersebut, diperkirakan dalam lima tahun mendatang total perdagangan Indonesia– Arab Saudi dapat mencapai lebih dari US$10 miliar.
Untuk total perdagangan non migas pada 2022 sebesar US$2,93 miliar atau meningkat 22,46% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$2,39 miliar. Pada periode Januari– Maret 2023, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi tercatat US$ 395,29 juta.
Nilai ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 98,90% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dari US$198,74 juta. Produk ekspor utama Indonesia untuk Arab Saudi yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, kendaraan bermotor, ikan, saus, serta besi dan baja. Sedangkan impor utama Indonesia dari Arab Saudi di antaranya akrilik, polimer etilen, sulfur, hidrokarbon siklik, serta polimer propilena.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: