Benny Harman Ungkap Skenario Penguasa Jegal Anies: Survei dan Pengamat Dibayar, Pengusaha Diberi Proyek, Demokrat Dibegal
Elektabilitas Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, belakangan disebut-sebut semakin menurun di berbagai lembaga survei. Tak jarang, ia tertinggal di posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menyikapi kabar ini, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Benny K Harman, meyakini lembaga survei itu dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, yakni menjegal Anies dengan berbagai cara.
Baca Juga: Meski Bebaskan Anies Baswedan Pilih Cawapres Sendiri, Demokrat: Kalau Mau Menang, ya AHY!
"Survei pun dibayar utk membenarkan skenario penguasa, skenario utk mengalahlan Anies dgn berbagai cara," kata Benny di Twitter resminya, dikutip Selasa (6/6/2023).
Tidak hanya itu, ia juga menyebut pengamat dan para intelektual sudah dipengaruhi agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa. Begitu pula pengusaha, kata Benny, diberi proyek agar hasilnya disisihkan untuk membayar penguasa.
"Pengamat dn intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yg sejalan dgn kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yg disisihkan utk membayar mereka," jelas dia.
Benny kemudian mempertanyakan alasan utama pembegalan Partai Demokrat oleh penguasa, yang belakangan diisukan dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
"Apa reasoning utama kaum intelektual, saya tanya misalnya, utk membenarkan pembegalan Partai Demokrat oleh penguasa selain karena mereka mendapat upah utk itu? Ada yg bisa jawab?#RakyatMonitor#," tanya dia.
Bukan tanpa sebab, Benny menuliskan pendapatnya itu saat membalas cuitan seorang warganet yang mempertanyakan alasan penurunan elektabilitas Anies di berbagai lembaga survei.
Baca Juga: Yang Bahagia Lihat Internal Koalisi Perubahan Mulai Goyang, Ancam Cabut Dukungan ke Anies
Menurut warganet itu, tak mungkin pamor sang Mantan Gubernur DKI Jakarta semakin menurun karena memiliki kualitas diri mumpuni sebagai capres.
"Seorang PhD, mantan rektor, berpengalaman dlm pemerintahan, fasih Bhs Inggris, pelindung semua umat beragama, bersih KKN, tangguh menghadapi tantangan, responsif, tegar hadapi cibiran, elektabilitas turun? Jangan ngarang ahh… masy Indonesia ga bodoh !" tulis warganet di akun Twitter @MartinusButarb1.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: