Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Siap Kerja Sama Logistik dan Transportasi Dengan Vientiane

        Indonesia Siap Kerja Sama Logistik dan Transportasi Dengan Vientiane Kredit Foto: ASEAN-BAC
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengapresiasi keberhasilan proses transformasi yang berlangsung di Laos. Negara itu menjadi transportation hub yang penting di kawasan Asia Tenggara.

        Menurutnya perencanaan visioner dan keberhasilan mengeksekusi transformasi, selainberdampak signifikan pada penurunan biaya logistik, juga mendorong laju pembangunan ekonomi di Laos.

        “Peresmian Jaringan Kereta Api Laos - Tiongkok pada Desember2021, menandai titik balik pembangunan sektor transportasi di Laos. Tentu saja, ini sangat mempengaruhi biaya logistik,” Kata Arsjad, kemarin.

        Ketua Umum Kadin itu mengatakan perjalanan Vientiane ke Boten di Tiongkok, yang biasanya ditempuh selama 15 jam menggunakan kendaraan, kini hanya memerlukan waktu empat jam menggunakan kereta api," Ucapnya.

        Baca Juga: Tekan Emisi Karbon, Pebisnis ASEAN Luncurkan Proyek Industri Berkelanjutan

        Arsjad bersama delegasi berada di Laos, pada 31 Mei – 2 Juni 2023 dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023. Sebelumnya, Arsjad melakukan roadshowke Malaysia,Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Inggris.

        Selain bertemu Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos H.E Saleumxay Kommasith, delegasi ASEAN-BAC juga berdialog dengan senior member dari Lao National Chamber of Commerce and Industry (LNCCI).

        Saat ini, Laos sedang aktif membangun Laos Logistic Ecosystem (LLL), dan Indonesia siap menjalin kerja sama di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane. “Kami siap menjalin kerja sama pembangunan Laos Logistic Ecosystem sebagai best practice Indonesia di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane Logistic Park,” jelas Arsjad.

        Pemerintah Laos mencanangkan Vientiane Logistics Park (VLP) sebagai program prioritas yang dirumuskan dalam Rencana Strategi Pengembangan Logistik. Proyek VLP diharapkan akan mengubah Laos menjadi negara yang terhubung dengan daratan Greater Mekong Subregion (GMS), karena lokasi ini akan berfungsi sebagai pusat distribusi antara ASEAN dan Tiongkok setelah proyek kereta api Laos-Tiongkok rampung pada Desember 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: