Tingkatkan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Bintan Kepri, Wapres Ma'ruf Amin Tekankan 3 Poin
Bintan Inti Halal Hub merupakan satu dari 3 Kawasan Industri Halal yang ada di Indonesia. Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, guna ekonomi dan keuangan syariah di wilayah ini terus tumbuh lebih pesat, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan.
Pertama, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar segera bekerja keras dan ikhlas bagi masyarakat, yakni dengan berkoordinasi serta memfasilitasi seluruh pemangku kepentingan agar kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Kepulauan Riau makin berdampak luas dan nyata.
Baca Juga: Bertolak ke Kepri, Wapres Ma'ruf Amin Akan Tinjau Batamindo Green Farm dan Saksikan Pengukuhan KDEKS
"Susun program-program yang terarah dan terukur, implementasikan secara kolaboratif dan sinergis, dan terus diorkestrasi dengan lebih baik," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Kepulauan Riau Tanjung Pinang, Rabu (8/7/2023).
Menurutnya, keberadaan Bank Riau Kepri Syariah dan KIH Bintan Halal Hub, serta berjalannya pengembangan ekosistem halal value chain adalah kekuatan yang harus terus dikapitalisasi dan dikembangkan.
Karena itu, penting untuk dirumuskan langkah-langkah strategis agar segenap sumber daya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sektor riil yang inklusif dan berkelanjutan.
"Selain menarik lebih banyak pelaku usaha besar untuk berinvestasi di Bintan Halal Hub, perlu pula menumbuhkan pelaku-pelaku usaha syariah dari Kepulauan Riau, utamanya sektor UMKM industri halal. Kemudian, perkuat pola-pola kemitraan agar seluruh pelaku usaha maju bersama," ucapnya.
Kedua, untuk terus mengkaji dan menggali potensi ekonomi dan keuangan syariah yang unggul di wilayah ini.
Bentangan ribuan pulau telah membuat wilayah ini mendapat julukan Kepulauan "Segantang Lada", dengan salah satu potensi besarnya adalah pariwisata, baik wisata bahari, wisata cagar budaya, wisata religi, maupun wisata sejarah.
"Pada 2018, Kepulauan Riau telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional. Baru saja Indonesia juga ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia tahun 2023 menurut standar Global Muslim Travel Index (GMTI), mengungguli 138 destinasi dari seluruh dunia," jelas Wapres.
Pariwisata ramah muslim di Kepulauan Riau patut menjadi prioritas dengan pembangan strategi yang komprehensif, mulai dari atraksi, aksesibilitas, amenitas dengan memberikan fasilitas dan layanan yang ramah bagi muslim, serta penyiapan sumber daya manusia (sdm) yang memahami kearifan budaya lokal, sekaligus unggul dalam layanan berkelas internasional.
Ketiga, terus menggali ide baru dan menghasilkan inovasi yang konstruktif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Implementasi sejumlah program yang telah berjalan di wilayah ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.
Dengan adanya KDEKS Provinsi Kepulauan Riau diharapkan mampu berperan sebagai lokomotif penggerak ekonomi dan keuangan syariah, sekaligus aktif berbagi pembelajaran kepada KDEKS di wilayah lainnya.
"Visi Indonesia untuk menjadi produsen halal terkemuka dunia bukanlah suatu hal yang statis, melainkan dinamis yang terus berkembang sesuai gerak zaman. Pengembangan ekonomi dan keuangan di Indonesia akan terus berjalan maju. Oleh sebab itu, evaluasi yang mendorong lahirnya gagasan-gagasan baru yang makin baik, penting untuk kita lakukan," jelas Wapres.
Baca Juga: Hadiri IWWEF 2023, Wapres Ma'ruf Amin Tekankan 4 Poin Utama Permasalahan Air
Wapres menegaskan, dengan kehadiran KDEKS, akan semakin memperkuat semangat dan tekad pemerintah dan seluruh masyarakat untuk mewujudkan Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing dan berbudaya luhur.
"Melalui tekad dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan, saya yakin Kepulauan Riau akan terus berkembang menjadi salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas