Pengurus Partai Nasdem di Indramayu Diisukan Diminta Bayar Rp3,5 Miliar Kalau Mau Nyaleg, Ramai-ramai Langsung Mau Pindah ke Perindo
Ratusan kader dari DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu Jawa Barat memutuskan untuk mengundurkan diri.
Menurut pengamat politik Denny Siregar, apa yang dilakukan oleh oleh ratusan kader Surya Paloh ini karena mereka dimintai mahar sebesar Rp3,5 miliar rupiah jika mau mendaftar sebagai calon legislatif.
“Nasdem kena angin ribut lagi ramai-ramai puluhan ribu pengurus Nasdem di Indramayu mundur karena isu mereka harus bayar tiga setengah miliar rupiah hanya untuk mendapatkan kursi utama calon Legislatif,” kata Denny melansir dari Cokro TV, Selasa (13/06/23).
Tak hanya itu, para kader juga melakukan aksi buka baju partai Nasdem untuk pindah ke Perindo. Lantas langkah itu viral dimana-mana, merusakkan nama Nasdem yang menurut Denny sudah bolong-bolong besar.
“Partai yang dikomandani Surya Paloh ini benar-benar sedang di ujung tanduk sejak mereka mendeklarasikan diri sebagai partai pengusung Anies Baswedan untuk calon presiden mereka,” katanya.
Sebagai catatan kata Denny, Nasdem hanya punya kursi sebanyak 10,26% saja di DPR RI. Jadi mereka belum layak untuk mencalonkan calon presiden sendirian di Pilpres 2024.
Karena itulah Nasdem mengajak Demokrat dan PKS bersama-sama dan mengikatkan diri dalam koalisi perubahan supaya bisa memenuhi syarat untuk mencalonkan Anies Baswedan.
Meski begitu masalah bagai tak henti-henti menghantam Nasdem, elit Partai Nasdem yang terkuat Johnny G Plate yang menjadi Menkominfo harus kena kasus korupsi BTS di Kominfo sebesar 8 triliun.
“Tertangkapnya Johnny G Plate oleh Kejaksaan ini seperti bom atom buat Nasdem karena selain mempengaruhi Nasdem dalam sisi finansial itu juga merusak nama Nasdem dengan hebatnya,” kata dia.
PKS dan Demokrat sama-sama sudah siap dengan sekoci untuk meninggalkan kapal induk yang sudah penuh api dan asap dan hampir tenggelam ini.
PKS kata Denny dimasuki oleh Sandiaga Uno dan akan dibawa sebagai bargaining ke Prabowo dengan harapan Sandiaga Uno menjadi calon wakil presidennya Prabowo Subianto.
“Disisi lain, Demokrat terus-menerus memaksakan AHY jadi calon wakil presidennya Anies kalau nggak mereka akan nyebrang ke Ganjar dan cukuplah untuk mendapatkan kursi menteri saja,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: