Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diingatkan Jangan Jadi 'Pelakor' Politik, PDIP Balas NasDem: Nggak Perlu Takut kalau Cintanya Sudah Tanpa Syarat

        Diingatkan Jangan Jadi 'Pelakor' Politik, PDIP Balas NasDem: Nggak Perlu Takut kalau Cintanya Sudah Tanpa Syarat Kredit Foto: Website DPR RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, membalas pernyataan politikus NasDem, Bestari Barus, soal maksud di balik pertemuan partainya dengan Demokrat. Diketahui, usai disebutkan bahwa Ketum Demokrat masuk radar cawapres Ganjar Pranowo, akan diadakan pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani.

        Deddy membalas pernyataan Bestari yang menyebut bahwa sikap PDIP berbeda saat NasDem umumkan capres dan menjaring nama Ganjar dengan saat menjaring nama Ketum Demokrat sebagai cawapres Ganjar.

        Baca Juga: Pertemuan AHY-Puan Maharani, Politikus NasDem Berpesan: Jangan Ada Gerakan Pelakor Politik!

        "Kami pernah menjaring dan muncul nama Ganjar, tetapi penerimaannya berbeda dengan yang diterima oleh Demokrat. Ketika kami menjaring nama Ganjar, ini semacam menjadi sebuah kesalahan. Padahal, Bung Surya dan Mbak Puan bersahabat," kata Bestari, dikutip Kamis (15/6/2023).

        Membalas pernyataan itu, Deddy menjelaskan, "Bulan Juni NasDem mengumumkan tiga nama sebagai capres. Agustus, Bu Puan berkunjung ke kantor NasDem. Belum pernah ada komentar dari PDIP tentang calon NasDem sehingga nggak ada masalah."

        Dia lantas menjelaskan bahwa dengan Demokrat, pihaknya telah berbeda jalan selama 20 tahun terakhir. Kini, perbedaan itu sebaiknya dihilangkan.

        "Kalau dengan Demokrat, tadi sudah disebutkan, ketika SBY berkuasa, PDIP di luar pemerintahan, ketika Jokowi berkuasa, Demokrat berada di luar pemerintahan. Now it’s over," tegasnya.

        Deddy pun lantas menjawab soal sindiran pelakor politik. Bestari sebelumnya mengingatkan bahwa Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan sudah terikat kontrak. Tanda tangan ketiga partai dalam sebuah perjanjian diibaratkan seperti akad nikah. Dengan begitu, siapa pun yang berusaha mengganggu 'pernikahan' parpol pendukung Anies bisa disebut 'pelakor' politik.

        Baca Juga: Info Terbaru! KPK Dikabarkan Bakal Kembali 'Mukul' NasDem, Denny Indrayana: Tujuannya Jelas, Menjegal Anies Baswedan

        "Nggak perlu takut pelakor kalau cintanya memang sudah tanpa syarat. Tapi kalau cintanya masih bersyarat-syarat, wajar khawatir," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Puri Mei Setyaningrum
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: