Perilaku Warga Digital Beretika, Berhati-hati dengan Hoaks dan Plagiarisme
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Jadilah Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial" pada Rabu (14/6/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Dosen Unitomo; Meithiana Indrasari dan Anggota Mafindo dan Praktisi HR Rovien Aryunia; serta Ketua Bidang Ekonomi Digital & UMKM Sobat Cyber Indonesia Muhammad Miqdad Nizam Fahmi.
Baca Juga: Melindungi Karya dari Plagiarisme dengan Pahami UU Hak Cipta
Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin terpadu dengan adanya pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat berinteraksi dan melakukan aktivitas di ruang digital. Kehadiran teknologi digital yang telah menjadi bagian kehidupan semua orang telah mempertegas bahwa saat ini kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.
Perlunya literasi digital yang merata di seluruh Indonesia menjadi cara supaya terjadi perubahan perilaku warganet ke arah lebih baik, termasuk dalam etika berinternet. Terlebih, survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 mengungkapkan pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk.
Namun, kenyataanya kondisi belum sejalan karena data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan, dari tiga sub indeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
"Bahkan netizen Indonesia masuk dalam daftar teratas netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Itu kan menyedihkan sangat bertolak belakang dengan bagaimana orang tua dan lembaga pendidikan mengajari kita," ungkap Dosen Unitomo, Meithiana Indrasari narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Rabu (14/6/2023).
Masyarakat dipandang perlu untuk meningkatkan kemampuan literasi digitalnya agar teknologi bisa dimanfaatkan maksimal. Mengacu pada tema webinar kali ini, bijak bermedia sosial juga memiliki keterkaitan dengan penyebaran hoaks yang saat ini sangat mudah satu informasi dibagikan ulang pengguna.
Masyarakat yang kemampuan literasi digitalnya sudah baik akan mencerna terlebih dulu informasi sebelum membagikannya, sebab segala sesuatu yang ada di internet tidak semuanya benar. Tak hanya itu, ada kemungkinan informasi yang disebar ternyata merupakan berita bohong atau hoaks dan bisa merugikan jika terlanjur viral.
Anggota Mafindo dan Praktisi HR, Rovien Aryunia, menambahkan bahwa bijak sebagai masyarakat digital ditandai juga dengan menghindari plagiarisme.
"Ini termasuk bagian etika menghargai konten atau karya orang lain," sebutnya.
Dalam etika digital, saat akan mengutip tulisan maupun memakai karya orang lain sebaiknya meminta izin atau mencantumkan pembuat konten sebagai penghargaan sebagai pencipta. Berbagai contoh pelanggaran hak cipta di internet seperti mengunduh ciptaan lagu, video, foto, gambar dan tulisan, bahkan ada pula yang mengakui karya tulis orang lain sebagai karyanya.
Pentingnya menghargai konten atau karya orang lain perlu dipahami pengguna media digital, karena orisinalitas karya akan bisa mendorong seseorang kreatif dan berinovasi. Selain itu akan memperluas wawasan dan pengetahuan, juga menciptakan budaya saling menghormati antara pembuat konten.
Selain isu plagiarisme yang hangat di media digital, etika berjejaring internet dengan pemakaian bahasa yang baik juga perlu jadi perhatian.
"Hindari ujaran kebencian, penyebaran hoaks, dan diskriminasi SARA,” sambung Ketua Bidang Ekonomi Digital & UMKM Sobat Cyber Indonesia, Muhammad Miqdad Nizam Fahmi.
Baca Juga: Mahfud MD Akui Sering Jadi Sasaran Berita Hoaks: Ingin Menikahi Bunga Citra Lestari, Kenal Juga Ndak
Untuk itu warga internet perlu memiliki kecakapan dalam menyerap informasi yang ada dengan memvalidasi berita atau informasi di ranah digital. Hindari juga mengumbar informasi pribadi dan mengirim pesan spam yang bisa mengganggu privasi pengguna lainnya dengan menilik kembali apakah informasi perlu dan penting dibagikan, tidak asal posting.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas