Jawab Kecurigaan Mandeknya Kasus Formula E di KPK, Anies Sebut Pelindungnya Bukan Partai atau Penguasa: Pegangan Saya...
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka suara soal adanya dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E. Dalam wawancaranya bersama Andy F. Noya, bacapres Partai NasDem itu menjawab berbagai pertanyaan terkait benar tidaknya korupsi dalam ajang balap mobil listrik tersebut dan keterkaitannya.
Anies memastikan bahwa tidak ada korupsi dalam pelaksanaan Formula E meski banyak pihak yang berseberangan dengannya meyakini adanya korupsi. Dia berpegang teguh pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Formula E pembayarannya dilakukan 2x, di tahun 2019. Sudah diaudit di tahun 2020 oleh BPK, 2021 audit lagi oleh BPK, 2022 diaudit lagi oleh BPK. Saya rasa nggak banyak kegiatan yang diaudit sampai 3x. Dari review itu, tidak ditemukan ada masalah," katanya, dikutip Senin (19/6/2023).
Anies juga menjawab isu adanya ketakutan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kesusahan dan ketakutan saat menyelidiki kasus Formula E.
"Pak Mahfud mengaku pernah didatangi pimpinan KPK yang mengadu lembaganya kesulitan karena setiap memanggil Anda, isunya langsung meledak di masyarakat, ini dianggap politisasi. Ada ketakutan KPK untuk memeriksa Anda, menurut Menko Polhukam," kata Andy.
"Saya rasa KPK bekerja dengan profesional. KPK bisa memanggil siapa saja di negeri ini dan kita sudah saksikan itu. Saya tidak dapat memvalidasi atau menolak statement tersebut. Saya sendiri tidak pernah mendengar secara langsung kutipan itu," jawab Anies.
Tak hanya itu, Andy lantas membeberkan adanya teori terkait mandeknya kasus Formula E di KPK. Salah satu alasan yang dipercaya, kasus di KPK mandek karena masih ada loyalis Novel Baswedan, penyidik KPK yang notabenenya masih kerabat Anies Baswedan.
Mendengar pernyataan itu, Anies sempat terkekeh sebentar. Kemudian, mantan Mendikbud tersebut mengungkapkan perlindungan terbesarnya ketika menjadi pejabat pemerintahan.
"Terkait perlindungan, saya percaya perlindungan terkuat bukan dari partai, kerabat, atau penguasa, tapi dari ketaatan pada aturan hukum, regulasi. Pegangan saya 2 hal: saya menyandar kepada Allah dan aturan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: