Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keketuaan Indonesia dalam ASEAN Berpeluang Dorong Investasi EBT

        Keketuaan Indonesia dalam ASEAN Berpeluang Dorong Investasi EBT Kredit Foto: Unsplash/Andreas Gücklhorn
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koordinator Pembiayaan Berkelanjutan Institute for Essential Services Reform (IESR) Farah Vianda menyebut, keketuaan Indonesia dalam ASEAN pada 2023 menjadi peluang bagi pemerintah untuk mendorong investasi energi terbarukan di kawasan serta pembangunan ekonomi berkelanjutan di level global.

        Menurutnya, ASEAN telah terbukti sebagai kawasan yang stabil dan tangguh yang dapat menunjukkan kemajuan dalam integrasi keuangan. 

        Di mana keberadaan taksonomi ASEAN menjadi salah satu langkah nyata negara anggota ASEAN untuk memastikan kawasan ini menarik bagi investor.

        Baca Juga: IESR Dorong Indonesia Atasi Tantangan Pembiayaan EBT di ASEAN: Butuh Investasi US$987 M sampai 2030

        “Salah satu poin penting yang perlu disoroti (highlight) dalam taksonomi ASEAN yang terbaru adalah penghentian dini batu bara untuk pembangkit listrik," ujar Farah dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (22/6/2023).

        Farah menyebut, hal tersebut dapat menjadi peluang besar bagi negara-negara ASEAN untuk mulai melakukan transisi didukung dengan momentum Just Energy Transition Partnership (JETP). 

        "Namun, perlu dijaga juga untuk kriteria yang masuk pendanaan hijau,” ujarnya. 

        Lanjutnya, ia menegaskan bahwa Indonesia perlu mendorong negara-negara anggota ASEAN agar mulai fokus pada upaya dekarbonisasi sistem energinya, termasuk mengatasi rendahnya investasi di sektor energi terbarukan.

        Berdasarkan pemaparan Menteri Keuangan Sri Mulyani, investasi energi terbarukan di ASEAN hanya mencapai US$8 miliar per tahun selama 2016-2021.

        "Dibandingkan dengan kebutuhannya sebesar US$27 miliar per tahun guna mendukung ambisi untuk mewujudkan bauran energi terbarukan sebesar 20-30% di tahun 2025," ungkapmya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: