Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tari Kecak Bertajuk 'Soekarnoyana' Siap Dipentaskan di Puncak Bulan Bung Karno

        Tari Kecak Bertajuk 'Soekarnoyana' Siap Dipentaskan di Puncak Bulan Bung Karno Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Putra Bungsu Soekarno, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra, menyebut akan ada tiga ribu perempuan yang menampilkan Tari Kecak dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (24/6/2023) mendatang.

        Guruh menyebut, keterlibatan tiga ribu penari perempuan merupakan hal yang tak biasa dalam pementasan Tari Kecak. Pasalnya, kata Guruh, tarian khas Provinsi Bali itu lazimnya dibawakan oleh para lelaki.

        Baca Juga: Puan Maharani Harap Ada Kejutan Menggembirakan Lahir dari Puncak Bulan Bung Karno: Biasanya...

        Meski demikian, Guruh mengakui bahwa konsep yang dibawanya bukanlah yang pertama kalinya. Pada tahun 1962, Presiden Pertama, Soekarno, juga sempat membawakan konsep yang sama pada gelaran Asian Games. 

        "Saya mungkin mengingatkan dulu ya saya di sini menyiapkan suatu cabang kesenian dari Bali, tari kecak. Pasti semuanya udah tahu. Tari kecak itu di Bali kan biasanya ditarikan oleh pria. Tapi kali ini ditarikan semuanya oleh 3 ribu wanita," kata Guruh saat ditemui wartawan di GBK, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

        "Namun, tarian kecak ditarikan oleh wanita ini siapa yang punya inisiatif? Awalnya itu Bung Karno. Kira-kiranya di tahun mulai di tahun 58, 59 terus sampai dengan Asian Games keempat waktu itu tahun 62 itu dipentaskan di tarian kecak oleh berapa ribu wanita waktu itu. Di sini saya hanya melanjutkan apa yang telah dirintis digagas oleh Bung Karno itu juga ini sama dengan inisiatif dari Ibu Mega," sambungnya.

        Dia pun mengaku, pementasan tari kecak tersebut diminta langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Adapun pementasan tersebut, kata Guruh, bertajuk 'Soekarnoyana'.

        "Bu Mega meminta saya untuk menyiapkan tarian kecak itu yang ditarikan oleh wanita dan tarian ini saya beri judul biasanya kalau yang di Bali itu tradisional mengambil kisah ramayana tapi ini tentang Bung Karno secara singkat. Maka, judulnya adalah Soekarnoyana ya kecak ini," ujarnya. 

        "Artinya, kisah Ramayana, kisah Sri Rama ya riwayatnya Sri Rama. Soekarnoyana kisah atau riwayat tentang Soekarno," sambungnya.

        Dia pun mengaku telah menyiapkan seluruh instrumen pementasan tak kurang dari satu bulan. Sementara, para penari tersebut didatangkan dari Jakarta dan sekitarnya, kendati begitu semua merepresentasikan keindonesiaan.

        "Penarinya, tadinya sih kita pengen dari daerah-daerah, tapi karena waktu yang sempit itu, saya memutuskan mengambil penari-penari dari Jakarta dan sekitarnya," tuturnya.

        Baca Juga: Puncak Peringatan Bulan Bung Karno PDIP Dihadiri Parpol Pengusung Ganjar dan Jajaran Kabinet Jokowi 

        Adapun secara filosofi, Guruh menuturkan, dipilihnya para penari perempuan untuk melambangkan keberdayaan perempuan. Melalui pementasan tari tersebut, dia pun meyakini bahwa perempuan memiliki daya juang yang besar pada Indonesia.

        "Jadi wanita tuh bukan hanya, misalnya dalam tari menari cuman yang lemah gemulai saja, tapi bisa wanita Indonesia itu perkasa. Nah inilah yang akan ditampilkan, maka pertunjukan sangat penting. Kecak ini saya beri imbuhan dari kesenian janger jadi judulnya Kecak Janger lakonnya Soekarnayana," katanya.

        "Kita persembahkan ini kepada Ibu Pertiwi. Mereka semangat dan rajin. Latihannya dengan suasana enak penuh riang dan gembira saya mohon dari teman-teman semua doa supaya sukses dan lancar," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: