Pengguna Makin Banyak, Pakar IT Sebut Esensi Web3 adalah Bangun Komunitas dengan Cerita

Pengguna Makin Banyak, Pakar IT Sebut Esensi Web3 adalah Bangun Komunitas dengan Cerita Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Depok -

Web3 diproyeksikan dapat menjadi masa depan internet dengan jangkauan yang lebih luas dan tak terbatas. Pada dasarnya, Web3 adalah generasi ketiga dari evolusi web yang berbasis blockchain dengan sistem yang terdesentralisasi.

Dalam Web3, sebuah situs web akan mampu memproses segala bentuk informasi dengan lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi, seperti machine learning, big data, DLT, dan lain sebagainya.

Pakar informatika sekaligus motivator Mike Troiano menjelaskan, banyak orang yang skeptis tentang gagasan Web3 dan sistem blockchain sebagai mata uang dalam transaksi. Ia mengatakan bahwa konsep mata uang kripto (cryptocurrency) bernilai subjektif, sama dengan mata uang yang digunakan di kehidupan manusia sehari-hari. Dengan demikian, mata uang kripto hanya akan bernilai apabila banyak orang yang mempercayai sistem tersebut sebagai alat transaksi.

Baca Juga: Pakar IT: Apa Pun di Web3 Butuh Blockchain karena Kita yang Miliki Data Semuanya

“Orang-orang kadang-kadang bilang ke saya, Bitcoin tidak nyata, bagaimana bisa itu sebenarnya sesuatu yang berharga. Yang saya katakan adalah, apakah satu dolar itu nyata? Berapa nilai satu dolar sebenarnya? Satu dolar, satu Bitcoin, dan satu Bored Ape NFT tidak lebih dan tidak kurang dari apa yang bersedia dibayar seseorang. Nilainya subjektif, begitu cara pasar bekerja. Kripto membuat orang tidak nyaman karena menerapkan prinsip ini,” kata Mike, dikutip dari kanal Youtube TEDx Talks pada Jumat (23/6/2023).

Dengan demikian, untuk membuat gagasan Web3 diterima dan kripto menjadi mata uang yang berharga, diperlukan sebuah cerita yang bisa membentuk dan menyatukan komunitas pengguna.

“Yang pertama adalah cerita kripto yang bagus berbicara dua dan empat konstituensi. Setiap cerita membutuhkan pahlawan dan yang ada di dalamnya kisah proyek kripto adalah grup itu dibuat untuk melayani dan oleh memperluas komunitas. Anda melihat komunitas adalah sumber sebenarnya dari nilai dalam kripto dan Web3. Apa yang akan membuat orang percaya pada proyek Anda adalah keyakinan bahwa itu mencerminkan dunia seperti yang mereka lihat,” jelasnya.

Pada dasarnya, ia menyatakan sistem blockchain dan kelahiran Bitcoin merupakan imbas dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan konvensional yang membuat dunia mengalami krisis finansial pada tahun 2008.

“Contohnya, Bitcoin hanyalah kertas putih, itu lebih dari menjelaskan cara kriptografi yang digunakan uang digital dalam peer-to-peer pertukaran nilai. Untuk banyak yang membaca dan menjadi terobsesi dengan hal itu, cerita dari teknis canggih dan elite dibebaskan dari tirani lembaga keuangan yang tersentralisasi dan pemerintah yang mereka layani,” ujarnya.

Dengan demikian, komunitas pengguna dan cerita diperlukan untuk menjelaskan bahwa Web3 dan sistem blockchain merupakan gagasan yang bagus untuk semakin meningkatkan keamanan data dan transaksi pengguna.

“Proyek kripto itu benar-benar hal yang rumit karena berisi beberapa tujuan dan strategi dengan memanfaatkan standar umum untuk mempromosikan teknologi baru. Misalnya ketika seseorang bertanya tentang proyek Anda, berapa lama bagi Anda untuk menjelaskannya ke titik di mana mereka ingin belajar lebih? Jika butuh waktu lebih lama dari yang mereka inginkan, maka Anda benar-benar tamat. Untuk itu, perlu ada cerita agar proyek kripto cukup menarik untuk sepenuhnya dipahami oleh orang-orang,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: