Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Loyalis Anies Kritik Puisi Butet, Warganet Teriak: Demokrasi Brutal!

        Loyalis Anies Kritik Puisi Butet, Warganet Teriak: Demokrasi Brutal! Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, merespons pembacaan puisi oleh budayawan Butet Kartaredjasa dalam Puncak Peringatan Bulan Bung Karno yang diadakan PDI Perjuangan (PDIP) pada Sabtu (24/6) lalu.

        Puisi yang dibacakan Butet lantas menjadi kontroversi karena dinilai menyindir bacapres 2024, lawan Ganjar Pranowo, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Pernyataan itulah yang kemudian dikritik Geisz Chalifah.

        Baca Juga: Jawab Sindiran Butet, KDM: Orang yang Dianggap Diculik Malah Gabung Bikin Gerindra, Itu Tandanya Prabowo Orang Baik

        "Anies tak pernah memberi panggung pada siapapun untuk menyerang PRIBADI siapapun dalam acara apapun. Berbeda dengan Giring yang berpidato di depan Presiden. Berbeda dengan Butet yang berpidato di acara partai. Mereka menebar fitnah," cuitnya lewat akun Twitternya, dikutip Selasa (27/6/2023).

        Mantan Komisaris Ancol itu lantas menambahkan, "Lalu mereka berkata berpolitiklah dengan damai!!! Bang..!!!"

        Pernyataan tersebut rupanya mendapat dukungan dari warganet yang ikut memberi kritikan kepada Butet dan juga PDIP. "Acara yg digelar PDIP sungguh memalukan, memberi panggung Butet dengan puisi menebar kebencian," komentar @nawat***.

        "Kalau mereka memahami adab itu mendahului ilmu, tentu hal tersebut tak akan terucap apalagi didengar luas oleh publik, tanpa mereka sadari, dia permalukan diri sendiri," balas @ballambin***.

        Sementara, @joel*** menulis, "'Demokrasi Brutal' Sudah terang2an menyerang Pribadi Lawan Politik, mereka sudah brutal.... Harus juga diwaspadai akan menjadi 'Demokrasi Brutal Ekstrem' Ketika Lawan Politik Ditangkap dan dimasukkan penjara secara terang terangan tanpa peradilan. Insha Allah tidak terjadi."

        Puisi Butet yang dinilai menyindir Anies adalah saat menyebut orang pandir karena mengatakan banjir dengan sebutan air yang parkir. Selain itu, ada pada bagian orang yang dijegal.

        Baca Juga: Bicara Krisis Iklim, Anies Sindir Kebijakan Jokowi: Subsidi Mobil Listrik dan Ekspor Pasir Laut

        Begini isu puisi Butet:

        Di sini semangat meneruskan

        Di sana maunya perubahan

        Itulah sebuah persaingan

        Di sini menyebutnya banjir

        Di sana menyebutnya air yang parkir

        Begitulah kalau otaknya pandir

        Pepes ikan dengan sambal terong, semakin nikmat tambah daging empal

        Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh kok koar-koar mau dijegal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Puri Mei Setyaningrum
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: