Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: Martin Haefner, Orang Paling Tajir di Swiss Pewaris Saham Miliarder Tertua di Dunia

        Kisah Orang Terkaya: Martin Haefner, Orang Paling Tajir di Swiss Pewaris Saham Miliarder Tertua di Dunia Kredit Foto: NZZ Magazine/Gerry Nitsch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu orang terkaya dunia, Martin Haefner adalah seorang berkebangsaan Swiss. Kekayaan Martin Haefner sebagian besar berasal dari bekas sahamnya di pembuat perangkat lunak manajemen TI CA Technologies, yang diakuisisi oleh Broadcom pada Juli 2018.

        Namun, ia juga mewarisi setengah dari saham ayahnya Walter Haefner di CA Technologies saat meninggal pada Juni 2012 sebagai miliarder tertua di dunia pada usia 101 tahun. 

        Saat meninggal dunia, ayahnya memiliki kekayaan bersih sebesar USD4,3 miliar. Sementara Martin Haefner kini memiliki kekayaan bersih USD5,2 miliar (Rp78 triliun), menurut Forbes.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Fred Smith, Pendiri FedEx yang Lumpuh Sewaktu Kecil

        Dia juga mewarisi bagian dari dealer mobil AMAG yang menjual merek termasuk Volkswagen, Audi, Bentley, dan Porsche. Martin ikut memiliki Bellerive Hotel di Lausanne, Swiss, bersama saudara perempuannya.

        Adik perempuannya, Eva Maria Bucher-Haefner mewarisi saham yang sama di CA Technologies dan AMAG. Dia membeli sahamnya di AMAG pada 2018.

        Haefner belajar matematika di ETH Zurich. Selama bertahun-tahun dia bekerja sebagai guru sekolah menengah. Pada usia 50 tahun, ayahnya menugaskannya untuk memimpin AMAG, importir mobil Volkswagen, Audi, Skoda, dan SEAT milik keluarga ke Swiss.

        Setelah kematian ayah mereka, Haefner dan saudara perempuannya Eva Maria Bucher-Haefner membagi warisan mereka pada tahun 2018 sedemikian rupa sehingga Martin Haefner menjadi pemilik tunggal AMAG.

        Melalui penjualan partisipasi mereka di perusahaan perangkat lunak AS CA Technologies, dana tersedia untuk investasi tambahan. Haefner menjadi pemegang saham utama Schmolz + Bickenbach, produsen baja dengan pabrik di beberapa negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: