Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Microsoft Gunakan Kecerdasan Buatan (AI) ke Semua Produknya, Manusia Kerja Apa?

        Microsoft Gunakan Kecerdasan Buatan (AI) ke Semua Produknya, Manusia Kerja Apa? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Artificial Intelligence (AI), yang juga dikenal sebagai kecerdasan buatan, telah menjadi teknologi populer dalam beberapa waktu terakhir. Banyak perusahaan yang berbondong-bondong memanfaatkan teknologi ini.

        Microsoft telah meriliskan rencana terbarunya untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan atau AI ke dalam semua produk yang mereka tawarkan kepada pengguna.

        Menurut Microsoft, AI merupakan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas manusia dalam berbagai hal, seperti menciptakan produk baru, menghemat waktu, dan membantu dalam pengambilan keputusan.

        Baca Juga: Ini Dia Peran Kecerdasan Buatan (AI) Microsoft dalam Dongkrak Produktivitas Kerja

        Oleh karena itu, Microsoft menggunakan AI sebagai co-pilot mereka. Melihat potensi AI yang begitu besar, hadirnya teknologi buatan itu menjadi sebuah kekhawatiran sendiri terutama terancamnya pengurangan tenaga kerja.

        Namun, Microsoft justru tidak begitu khawatir dengan masalah itu. Microsoft menganggapnya sebagai pengenalan bagaimana kecerdasan buatan ini memiliki kemampuan yang beragam serta mendampingi aktivitas manusia.

        “Dengan mengenalkan kemampuan-kemampuan itu kepada semua orang, semua divisi termasuk bisnis user operation gitu ya, buat mereka bagaimana saya bisa melakukan pekerjaan saya lebih baik dengan teknologi itu,” jelas Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir dalam kanal Youtube Dr. Indrawan Nugroho, yang dikutip pada Senin (3/7/2023).

        Dharma menjelaskan bahwa teknologi ini jangan dianggap sebagai ancaman, melainkan sebagai potensi menyelesaikan pekerjaan dengan praktis atau bahkan bisa memberi peluang baru dalam memanfaatkan teknologi. Saat ini, teknologi AI diarahkan untuk mendukung produktivitas para pekerja.

        Baru-baru ini, Microsoft mengeluarkan Work Trend Index yang menunjukkan 79% dari 3.000 orang di 30 negara, termasuk Indonesia, merasa ingin dibantu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kecerdasan buatan atau AI ini. Artinya, AI tidak sepenuhnya membawa hal negatif ke dalam kehidupan masyarakat.

        Microsoft saat ini mengutamakan pengguna karena mereka ingin memastikan adopsi teknologi AI berjalan dengan sukses dan memberikan benefit yang lebih besar kepada pelanggan. Dengan mengutamakan pengguna, Microsoft akan mendapatkan feedback yang lebih baik dan para pengguna tetap loyal menggunakan produk Microsoft.

        Menurut CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS) Indrawan Nugroho, langkah Microsoft yang mengimplementasikan AI ke dalam produk-produknya sebagai co-pilot sudah tepat karena co-pilot tidak menggantikan pilotnya dan dapat mendukung produktivitas manusia.

        Artinya, AI diposisikan sebagai co-pilot dan manusia diposisikan sebagai pilot dalam membuat keputusan. Lebih lanjut, manusia harus mampu beradaptasi dengan AI dengan menciptakan hal baru. Jangan melawan perkembangan AI karena manusia harus tetap ikuti arus dan mengambil sisi positifnya.

        “Ini adalah sebuah tools atau asisten kamu bisa suruh-suruh untuk melakukan sesuatu,” jelas Indrawan.

        Tugas manusia adalah menciptakan peluang baru dan mencari kreativitas sebanyak-banyaknya untuk menghadapi perkembangan teknologi AI. Pekerjaan kreatif memerlukan kehadiran pemikiran dan perasaan manusia, sehingga sangat sulit untuk digantikan oleh mesin AI.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: