Habib Rizieq Nyindir: Itu Sekarang yang Menculik Senyum-senyum Aja Dikasih Jabatan
Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab turut berkomentar terkait kerusuhan yang terjadi di Prancis yang dipicu oleh terbunuhnya Nahel Merzouk, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh polisi Nanterre, Paris.
Terbunuhnya Nahel memicu kerusuhan luar biasa di Perancis, hingga menyebabkan fasilitas umum dirusak dan dibakar.
Hal itu juga pernah terjadi di Amerika Serikat saat warga berkulit hitam bernama George Floyd tewas oleh polisi, aksi ini kemudian menimbulkan gelombang protes dunia karena dinilai cermin buruk dari praktik ketidakadilan rasial.
"Dulu di Amerika polisi nangkap satu orang cara nangkapnya dengan lutut sampai leher terus meninggal polisi Amerika minta maaf. Kemarin di Perancis, ada remaja dibunuh polisi, satu negeri di Perancis kompak," kata Rizieq dalam pengajiannya.
Akan tetapi berbeda saat hal itu terjadi di Indonesia, ketika enam anak muda dari Laskar FPI mati terbunuh di peristiwa KM 50.
"Sampai hari ini belum beres, ada 6 anak muda santri, diculik, disiksa, dibunuh, dan difitnah, difitnah pula guru-gurunya, guru-gurunya ditangkap, organisasinya dibubarkan, nah itu yang membantai masih tenang-tenang aja, sampai sekarang naik pangkat yang menculik, yang membunuh jalan santai sambil senyum-senyum dan dikasih jabatan," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Rizieq, dua peristiwa di AS dan Perancis kenapa tidak dijadikan pelajaran oleh rakyat Indonesia untuk melawan kezaliman.
Habib Rizieq heran kenapa Indonesia sekarang warganya masih terbelah dan tidak kompak menghadapi ketidakadilan dan kezaliman.
"Kalau lihat ada kezaliman enggak usah bicara organisasi apa, itu bukan organisasi itu, bukan majelis saya enggak. Jangankan orang Islam, orang kafir sekalipun di negeri kita, kalau dizalimi, diculik, disiksa, dibunuh tanpa alasan wajib untuk kita kompak! Enggak ada urusan ini bukan orang Muslim, dari partai anu partai ini, kita harus lawan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat