Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 4 Juli 2023 berhasil mengungguli mata uang Amerika Serikat. Hal itu disebabkan oleh apresiasi tipis sebesar 0,01% dan adanya penambahan 1 poin sehingga per pagi hari ini, kurs rupiah berada di angka Rp15.034 per dolar AS.
Tidak hanya terhadap mata uang Negeri Paman Sam, mata uang Garuda tersebut juga sukses menunjukkan keperkasaannya atas tiga mata uang global lainnya. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa rupiah menguat atas dolar Australia (0,03%), euro (0,13%), dan poundsterling (0,09%).
Baca Juga: Tak Lagi Galau, Rupiah Hari Ini Sukses Taklukkan Dolar AS dengan Rapor Hijau!
Sementara itu, jika dihadapkan dengan mata uang negara-negara di Asia, rupiah cenderung menampakkan pergerakan yang lebih variatif. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa rupiah menguning atas dua mata uang, memerah atas satu mata uang, dan menghijau atas lima mata uang.
Rupiah hari ini terpantau stagnan atas dolar Hong Kong dan yen serta terkoreksi -0,44% atas won. Kendati demikian, mata uang Indonesia itu mampu unjuk gigi terhadap yuan (0,14%), ringgit (0,03%), dolar Singapura (0,07%), baht (0,54%), dan dolar Taiwan (0,48%).
Sebagai informasi tambahan, menguatnya rupiah tampaknya tidak dapat dilepaskan dari menurunnya persentase inflasi Indonesia sepanjang bulan Juni 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 tercatat sebesar 0,14% (mtm) sehingga inflasi IHK secara tahunan menjadi 3,52% (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,00% (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menyebutkan bahwa inflasi IHK bulan lalu dipengaruhi oleh inflasi inti. Pada bulan Juni 2023, inflasi inti menyentuh angka 0,12% alias lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di level 0,06%. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan adanya penambahan cuti bersama Iduladha.
Baca Juga: Hore! Nilai Tukar Rupiah Tangguh terhadap Dolar AS dan Mata Uang Global!
“Perlu diingat bahwa kembalinya inflasi ke kisaran sasaran 3+1% dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan moneter dan eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah. Oleh sebab itu, BI optimistis inflasi Indonesia tetap terkendali dan tidak keluar sasaran sepanjang sisa tahun ini,” ungkapnya dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: