Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Miliarder Investor Ray Dalio, Memulai Investasi Sejak Usia 12 Tahun dan Jadi Titik Balik Terbaik di Hidupnya

        Kisah Miliarder Investor Ray Dalio, Memulai Investasi Sejak Usia 12 Tahun dan Jadi Titik Balik Terbaik di Hidupnya Kredit Foto: REUTERS/Brian Snyder
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investor miliarder asal Amerika Serikat (AS), Ray Dalio telah memiliki hasrat untuk berinvestasi sejak masih kecil. Tumbuh di Long Island pada awal 1960-an, Dalio membeli saham pertamanya pada usia 12 tahun. Dia menggunakan uang yang diperolehnya sebagai caddy untuk berinvestasi di Northeast Airlines, satu-satunya perusahaan yang dia tahu menjual kurang dari USD5 per saham.

        Meski strateginya naif, Dalio melipatgandakan uangnya karena merger yang beruntung. Kesuksesan awal ini memicu semangatnya untuk berinvestasi, dan dia terus membangun portofolio saham yang mengesankan selama masa remajanya.

        Mengutip Benzinga di Jakarta, Selasa (4/7/23) hingga saat ini, Dalio memiliki kekayaan USD19 miliar (Rp284 triliun) dan akan dibayar miliaran dolar melalui paket keluar yang dia dapatkan setelah pensiun dari Bridgewater Associates, menurut The New York Times.

        Baca Juga: Serahkan Tongkat Estafet Kepada Sang Anak, Bisnis Miliarder Ini Malah PHK 40% Pegawai!

        Dalio membangun Bridgewater Associates dari awal, mulai tahun 1975 dan telah menuai hasilnya. Sementara pasar saham dapat menawarkan keuntungan yang lebih aman dan konsisten, dunia startup seringkali bisa menjadi pilihan diversifikasi yang berisiko tinggi dan menguntungkan. 

        Dalio memuji perjalanan investasi awalnya dengan koneksi yang dia buat sebagai caddy golf. Saat bekerja di klub golf di Long Island, New York, dia berkesempatan untuk mendengarkan George Leib dan Donald Stott, dua pria yang memiliki hubungan dengan Wall Street, mendiskusikan pengalaman investasi mereka. Terinspirasi oleh percakapan mereka, Dalio mengambil USD300 yang diperolehnya dari menjadi caddy dan menginvestasikannya di Northeast Airlines.

        Investasi awal ini ternyata menjadi titik balik dalam hidupnya, bukan karena mengajarkannya pelajaran khusus tentang pasar saham, tetapi karena itu memicu hasratnya untuk belajar dan menjelajahi dunia keuangan di usia muda.

        Berkaca pada pengalaman awalnya, Dalio menekankan dampak pembelajaran sebelum masa remaja. Dia percaya cara berpikir dan belajar anak-anak berbeda secara signifikan dari orang dewasa. Pengalaman dan pelajaran yang diserap selama periode penting ini dapat membentuk masa depan mereka secara mendalam.

        Sementara alasan pasti di balik perbedaan ini masih belum jelas, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak, terutama yang lebih muda dari 10 tahun, menunjukkan penguasaan bahasa dan penguasaan tata bahasa yang lebih cepat dan lebih cair.

        Jalan menuju kesuksesan Dalio bukannya tanpa tantangan. Kurang dari satu dekade setelah mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975, dia membuat prediksi publik bahwa pasar saham global akan ambruk pada tahun 1982, yang ternyata tidak benar.

        Hal ini menyebabkan kerugian yang signifikan, menyebabkan dia kehilangan klien, investor, karyawan, dan sebagian besar kekayaannya. Tapi Dalio memandang periode kesulitan ini sebagai salah satu hal terbaik yang pernah terjadi padanya. Itu mengajarinya keterampilan refleksi yang tak ternilai setelah kegagalan.

        Belajar dari kesalahannya, Dalio mengembangkan prinsip yang memandu tindakan selanjutnya: rasa sakit ditambah refleksi sama dengan kemajuan. Dia menyadari bahwa kegagalan memberikan pelajaran berharga dan mendorong orang untuk menemukan pendekatan alternatif. Berbekal pola pikir ini, Dalio membangun kembali kariernya, dan Bridgewater Associates berkembang menjadi hedge fund terbesar di dunia dan mengelola aset sekitar USD150 miliar (Rp2.248 triliun).

        Saat ini, dengan pengalaman berinvestasi lebih dari 60 tahun, kekayaan Dalio telah berkembang menjadi sekitar USD19 miliar (Rp284 triliun). Terlepas dari kekayaannya yang luar biasa, dia lebih memilih untuk mempertahankan portofolio yang seimbang, sebuah bukti keyakinannya akan pentingnya diversifikasi dan manajemen risiko.

        Perjalanan Dalio dari investor muda yang terpesona oleh pasar saham menjadi investor miliarder dan pendiri hedge fund terbesar di dunia adalah bukti kekuatan pengalaman awal dan pelajaran yang dipetik dari keberhasilan dan kegagalan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: