Serahkan Tongkat Estafet Kepada Sang Anak, Bisnis Miliarder Ini Malah PHK 40% Pegawai!
Open Society Foundations milik miliarder George Soros dilaporkan bakal memberhentikan setidaknya 40% stafnya usia pria berusia 92 tahun itu mengumumkan penyerahan kendali yayasan bernilai miliaran dolar kepada putranya, Alexander Soros.
Satu bulan usai Alexander Soros memegang kendali, PHK diumumkan dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Alexander dan presiden yayasan, Mark Malloch-Brown. Yayasan disebutkan akan mengalami perubahan signifikan pada model operasinya.
“Melalui model baru ini, Dewan bertujuan untuk mengubah operasi di seluruh jaringan global, dengan tujuan menghasilkan organisasi yang lebih gesit yang lebih mampu membangun pencapaian masa lalu dan menghadapi tantangan yang mendesak dan muncul,” kata pernyataan itu, mengutip CNN Business di Jakarta, Senin (3/7/23).
Seorang juru bicara Open Society Foundations mengatakan kepada CNN bahwa mengimplementasikan visi baru organisasi membutuhkan keputusan sulit dan berencana untuk mengurangi jumlah karyawannya tidak kurang dari 40% secara global.
Open Society Foundations saat ini memiliki sekitar 800 staf di seluruh dunia.
Pada bulan Juni, George Soros, seorang investor miliarder kelahiran Hungaria, dermawan dan kontributor untuk tujuan liberal, mengumumkan bahwa dia telah menunjuk putranya yang berusia 37 tahun, Alexander Soros, yang dipanggil Alex, sebagai ketua baru organisasi tersebut.
Dalam sebuah wawancara di Wall Street Journal, Alexander Soros mengatakan dia dan ayahnya berpikir sama, tetapi dia lebih politis daripada ayahnya. Alex juga mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, dia berencana lebih memfokuskan yayasan pada politik dalam negeri AS.
Dia baru-baru ini bertemu dengan pejabat administrasi Biden dan pemimpin liberal negara lain, termasuk Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menurut Journal.
Forbes memperkirakan kekayaan bersih George Soros menjadi USD6,7 miliar (Rp100 triliun), tetapi dia telah menyumbangkan USD32 miliar (Rp481 triliun) ke yayasannya sejak 1984.
Organisasi nirlaba Soros adalah pendana swasta terbesar di dunia dari kelompok independen yang bekerja untuk keadilan, pemerintahan demokratis, dan hak asasi manusia, menurut situs web yayasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement