Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CoinShares: Para Investor Kembali Berburu Bitcoin di Tengah Lonjakan Harga

        CoinShares: Para Investor Kembali Berburu Bitcoin di Tengah Lonjakan Harga Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam dua pekan terakhir, Bitcoin kembali menjadi fokus utama bagi para investor institusi, seiring dengan terus meningkatnya nilai mata uang kripto di tahun 2023.

        Dilansir dari Cointelegraph, Rabu (5/7/2023), James Butterfill, Kepala Peneliti CoinShares, mengatakan bahwa Bitcoin mengalami arus masuk sebesar US$310,6 juta (Rp4,6 triliun) dalam dua pekan terakhir, mewakili sebagian besar arus masuk produk kripto.

        “Dalam dua pekan terakhir, Bitcoin kembali menjadi fokus utama para investor [...] dengan arus masuk yang mewakili 98% dari seluruh arus masuk aset digital,” ujarnya.

        Baca Juga: Inggris Akan Sahkan RUU Baru, Beri Kewenangan untuk Sita Aset Kripto

        Dua minggu terakhir merupakan titik balik dari sembilan minggu sebelumnya, di mana Bitcoin terus mengalami arus keluar. Bitcoin juga mengalami penjualan atau arus keluar sebesar US$0,9 juta (Rp135 miliar) dalam seminggu terakhir.

        Banyaknya peningkatan nilai Bitcoin ini dikaitkan dengan adanya pembelian oleh BlackRock untuk Spot Bitcoin ETH pada 15 Juni lalu, yang kemudian diikuti oleh Fidelity, Invesco, Wisdom Tree, dan Valkyrie.

        Setelah pembelian tersebut, harga Bitcoin meningkat 25,2% menjadi US$31,131 saat artikel ini ditulis. Menurut data yang tersedia, dominasi Bitcoin—yang merupakan ukuran kapitalisasi pasar relatif terhadap total kapitalisasi semua pasar kripto—telah naik menjadi 51,46%.

        Dalam wawancara dengan Cointelegraph pada 26 Juni, CEO Fireblocks Michael Shaulov mengatakan bahwa ada “sejumlah besar minat” investor institusional terhadap aset inti seperti Bitcoin dan Ethereum (ETH), tapi minat terhadap produk kripto lainnya kurang signifikan.

        “Persepsi tentang Ethereum adalah pemahaman bahwa ekosistem masa depan tokenisasi kemungkinan besar akan didasarkan pada Ethereum Virtual Machine (EVM). Dan jika didasarkan pada EVM, maka Ethereum akan berperan sebagai utilitas,” tukasnya.

        Ia juga menyebutkan bahwa narasi seputar Bitcoin masih kurang spesifik, tapi sebagian besar investor merasa perlu membeli kripto tersebut. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: