- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Di Negara Asia Selatan Ini, Pangsa Pasar Minyak Sawit Terus Tumbuh Dibandingkan Minyak Nabati Lain
Sebagai salah satu negara di kawasan Asia Selatan, industri pengolahan makanan di Bangladesh tercatat terus berkembang seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, menurut Bank Dunia, di saat ketidakpastian ekonomi global, Bangladesh telah terbukti memiliki rekam jejak pertumbuhan dan pembangunan yang kuat. Produksi industri makanan dan minuman telah tumbuh lebih kuat dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga: Kolaborasi Insan Pendidikan Bumi Lancang Kuning Cegah Kampanye Negatif Sawit yang Terselubung
Melansir catatan Azriyah Azian dari Malaysian Palm Oil Council (MPOC), pada tahun 2022, total impor minyak nabati di Bangladesh meningkat sebesar 2.930 ton, atau naik sebesar 2,18%, sehingga mencapai total 2,93 juta ton. Minyak nabati seperti minyak sawit dan minyak nabati lain seperti kedelai dan minyak bunga matahari, banyak digunakan dalam industri makanan di Bangladesh.
Data MPOC mencatat, pada tahun 2022, impor minyak sawit di Bangladesh meningkat 6,10% YoY menjadi 1,511 juta ton, dan impor minyak kedelai meningkat sebesar 77.125 ton menjadi 1,285 juta ton dibandingkan tahun 2021. Pangsa total produk minyak sawit dalam keranjang impor meningkat menjadi 51,57% dibandingkan pangsa minyak nabati lain, yang turun menjadi 48,43% dari 50,34%.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa faktor, kebanyakan lantaran disparitas harga antara minyak sawit dan minyak nabati lain, perang Rusia–Ukraina yang belum usai, inflasi pasar, kenaikan harga dolar di seluruh dunia, serta intervensi dari pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: