Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berangkat dari Kegelisahan, Nusa Finance Hadir sebagai Proyek Blockchain dan Web3 di Indonesia

        Berangkat dari Kegelisahan, Nusa Finance Hadir sebagai Proyek Blockchain dan Web3 di Indonesia Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Co-founder platform teknologi berbasis jaringan Web3 Nusa Finance, William Sutanto menceritakan asal-usul lahirnya platform tersebut sebagai kegelisahan terkait kripto dan blockchain yang lebih banyak fokus ke token dan proyek tersebut jarang lahir di Indonesia.

        “Munculnya ide untuk membuat Nusa Finance adalah sebetulnya sebuah kegelisahan bahwa selama ini di Indonesia, orang kalau ngomongin kripto atau blockchain mungkin lebih banyak ngomongin token. Dan, lumayan jarang proyek-proyek yang berkualitas, proyek-proyek yang berasal dari Indonesia,” ujar William di acara temu media di Jakarta pada Kamis (6/7/2023) lalu.

        William mengatakan, pengguna kripto di Indonesia cenderung untuk jual-beli atau trading. Namun, tidak secara langsung masuk ke Web3. Karena itu, Nusa Finance sebagai platform decentralized finance atau keuangan terdesentralisasi (De-Fi) memungkinkan pengguna untuk menabung, meminjam, atau mendapatkan profit dari Web3.

        Baca Juga: Transformasi Makin Berkembang, Web3 Lindungi Kepemilikan Data Pribadi

        “Jadi, Nusa Finance ini adalah salah satu proyek yang kami prakarsai, supaya kita semua tidak hanya trading saja di Indodax, tapi juga ada rasa, bagaimana sih sebenarnya main di Web3, atau dapat profit dari Web3, misalkan,” ceritanya santai.

        William mengatakan, kini Nusa Finance memiliki tiga fitur besar, yakni lending market, staking dan farming, serta liquidity dan swap.

        “Kami sudah ada tiga fitur besar. Kami mulai waktu itu saving lending, De-Fi saving lending yaitu sebuah platform yang kita semua bisa menabung dan berutang tapi natively di dalam Web3 atau di dalam blockchain. Jadi ini sebuah momen banget di mana kita semua bisa mendapatkan impress langsung dari blockchain tanpa melalui sebuah lembaga,” jelasnya. 

        William menjelaskan, Nusa Finance pada dasarnya adalah platform yang mengandalkan teknologi blockchain untuk operasinya dengan keamanan tinggi, trustless atau tanpa perlu percaya platform tersebut, dan transparan.

        “… karena semuanya ada di dalam blockchain. Tingkat keamanannya secara otomatis, numpang lah di blockchain. Kemudian yang paling penting adalah transparan. Karena semua berjalan di blockchain, semua transaksi itu bisa kelihatan. Kami bahkan sudah ada operator Nusa Finance, tidak ada celah untuk berbuat curang di blockchain,” bebernya.

        Soal fitur staking dan farming, William memaparkan pengguna “bisa mendapatkan interest (bunga) selain dari program saving dan lending.”

        Fitur baru yakni NFT marketplace yang membuat opsi tersebut terdesentralisasi. Menurut William, NFT marketplace adalah proporsi nilai yang ditekankan di Nusa Finance. 

        “Hal lain adalah NFT, ini fitur yang paling baru yang kami kembangkan, supaya kita semua ada opsi NFT yang benar-benar decentralized. Marketplace NFT unik, belum ada di Indonesia atau di luar negeri. Ini adalah value proposition kami, supaya NFT ini nanti bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

        Nusa Finance dengan taglineWeb3 for All” ini ingin mewujudkan Web3 dapat diakses mudah oleh masyarakat di Indonesia. William beranggapan, Web3 saat ini seperti momok bagi sebagian besar pengguna kripto dan blockchain. Harapannya, Nusa Finance dapat mempermudah dan mengurangi ketakutan tersebut.

        “Mudah-mudahan Nusa Finance bisa menjadi satu sarana untuk orang-orang yang takut menyentuh Web3 ini, bisa kami permudah,” tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: