39% Pemilih Prabowo Masih Lemah, Bisa Berubah Haluan, Meski Didukung Partai Terkuat Ketiga. Mengapa?
Survei SMRC pada Mei 2023 menunjukkan jika pemilih lemah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mencapai 39%. Angka tersebut melebihi pemilih lemah pada Anies Baswedan 34 % dan Ganjar Pranowo 26%.
Dalam rilis yang dikeluarkan Kamis (13/7), Saiful Mujani menilai bahwa temuan tersebut logis jika dilihat dari aspek partai. Partai yang mendukung Prabowo adalah Gerindra dengan kekuatan di parlemen nomor tiga, lebih kecil dibanding PDIP sehingga pendukung Prabowo umumnya datang dari partai-partai yang lain. Mereka umumnya adalah pendatang baru untuk Prabowo dan menjadi logis kalau pilihannya belum mantap.
Baca Juga: Rayu-rayu Politik, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto Kian Intens
"Mereka akan menunggu perkembangan apakah akan makin nyaman mendukung Prabowo atau tidak. Hal yang sama terjadi pada Anies. Dia belum menjadi kader partai tertentu dan belum terlihat memiliki preferensi untuk menjadi anggota partai tertentu," jelas guru besar ilmu politik UIN Jakarta tersebut.
Saiful menjelaskan, pemilih Gerindra sudah sangat solid memilih Prabowo, tetapi basis partai ini lebih kecil dibanding PDIP. Prabowo sangat terbantu oleh pemilih Demokrat dan Golkar. Ini, menurut Saiful, yang membuat banyak pemilih Prabowo kurang mantap karena berasal dari partai yang berbeda.
Massa pemilih Golkar bisa goyah karena elitenya belum memutuskan akan mendukung siapa. Massa pemilih Demokrat juga masih sangat kritis. Secara resmi Partai Demokrat mendukung Anies, tapi belum ada kepastian apakah harapan bahwa ketua umumnya bisa menjadi calon wakil presiden Anies bisa terwujud atau tidak.
Pemilih Demokrat kurang mendukung Ganjar karena tidak punya sejarah partai ini mendukung calon dari PDIP. Sementara, dalam dua pemilu terakhir, Demokrat mendukung Prabowo. Karena itu, wajar kalau ada kecenderungan mereka kembali mendukung Prabowo.
"Ini yang membuat dukungan pada Prabowo dinamis karena pemilihnya banyak berasal dari partai lain di luar Gerindra. Sementara, Ganjar lebih solid karena banyak didukung massa PDIP yang masih besar," jelas Saiful.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum