Perusahaan Teknologi Punya Peran Besar dalam Dukung UMKM Indonesia Go Regional
Akselerasi transformasi digital dalam bisnis telah menghilangkan hambatan fisik dan geografis dalam berniaga. Tidak bisa dimungkiri bahwa perusahaan-perusahaan teknologi memiliki peran yang signifikan dalam membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat bersaing di pasar regional.
Febyola Veneta, Head of Operation Partnership & Business Development Akulaku, mengatakan bahwa perusahaan teknologi dapat membantu UMKM go regional dengan cara mendukung penyediaan logistik, sumber daya manusia, dan sistem.
“Sebenarnya kalau dari sisi platform, kita bisa membantu UMKM Indonesia go regional dengan cara support logistik dan juga support SDM maupun sistemnya,” ujarnya dalam diskusi virtual Siap Go Regional: Meningkatkan Daya Saing UMKM E-Commerce dan Fintech Indonesia yang diadakan Center of Indonesian Policy Studies (CIPS), Jumat (14/7/2023).
Baca Juga: Riset AFPI dan EY: UMKM Butuh Pembiayaan hingga Rp4.300 Triliun pada 2026
Ia menambahkan, perusahan teknologi dapat membantu UMKM dalam penyediaan logistik yang lebih memadai. Selain itu, penyediaan logistik harus terafiliasi dan terintegrasi, sehingga UMKM dapat dengan mudah mengaksesnya.
“Kalau misalnya dari sisi logistik itu bagaimana platform dapat menyediakan supply chain yang memadai, dimulai dari storage, dimulai dari sistem warehouse, yang terafiliasi dan terintegrasi, sehingga dapat diakses oleh setiap UMKM,” katanya.
Ia melanjutkan, dalam pembuatan warehouse, perusahaan teknologi juga harus mempertimbangkan jarak antara warehouse dan rumah produksi. Pasalnya, faktor tersebut dapat menjadi salah satu penentu biaya penjualan. Jika biaya penjualan dapat ditekan, produk-produk UMKM tersebut akan lebih mudah bersaing di pasar regional.
“Lalu berikutnya adalah mengenai kedekatan jarak si UMKM ini untuk mengantar produknya ke warehouse terdekat yang disediakan oleh platform. Karena yang kita tahu, dari sisi logistik itu kalau misalnya ada biaya tambahan, tentu saja akan memengaruhi biaya dari si produknya. Makanya tugas dari platform ini adalah bagaimana kita bisa membuat logistik yang terintegrasi, sehingga kita bisa menekan biaya penjualan,” bebernya.
Febyola juga mengatakan bahwa perusahaan teknologi dapat menyediakan sumber daya manusia (SDM) agar membuat sebuah sistem atau mekanisme yang dapat memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Misalnya menyediakan sistem customer service yang membantu pelaku UMKM berkomunikasi dengan para pelanggan luar negeri dan membantu pengelolaan produk UMKM.
“Jadi ibaratnya, nanti tuh platform bisa menyediakan sistem customer service sendiri yang akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari customer-customer luar negeri atau mungkin (membantu) pelaku (UMKM) juga bisa menyediakan atau mempermudah registrasi toko-toko baru di wilayah regional lain. Kita juga bisa membantu dalam proses pengelolaan produk, seperti misalnya stok, harga, promosi bisa dikelola oleh platform. Begitupun dengan proses pengiriman dari warehouse ke tangan pembeli,” jelasnya.
Dengan begitu, ia berharap UMKM Indonesia tidak perlu lagi melakukan riset atau mempelajari sistem baru jika ingin memasarkan produknya ke luar negeri. Sehingga, proses penjualan pun menjadi lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Investree Pilih Credgenics Manfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Penagihan Pinjaman
“Sebenarnya tujuannya untuk meminimalisasi kontak dari para penjual untuk langsung kontak ke para pembeli. Jadi, ibaratnya untuk pihak UMKM ini tuh mereka kalau misalnya mau go regional enggak perlu lagi untuk baca pasar baru, atau ibaratnya enggak perlu lagi untuk belajar sistem baru karena kita mirroring sistem-sistem yang ada di domestik untuk ke toko-toko mereka yang ada di regional,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti