Di Saat Lamudi Indonesia PHK Karyawan, Erajaya Active Lifestyle Raih Rp420 Miliar dari IPO
Perusahaan rintisan (startup) properti Lamudi Indonesia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya di beberapa departemen. Secara terpisah, distributor ritel lokal PT Sinar Eka Selaras Tbk atau Erajaya Active Lifestyle mengumumkan rencananya untuk meraih Rp425 miliar (US$28,35 juta) di sebuah penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Dilansir dari laman DealStreetAsia pada Rabu (19/7/2023), startup teknologi properti Lamudi Indonesia telah memangkas sejumlah karyawan di beberapa departemen. Perusahaan tersebut tidak menyediakan detail jumlah karyawan yang di-PHK, namun tindakan tersebut diperlukan untuk mendukung keberlanjutan perusahaan.
“Keputusan ini tidaklah mudah, tetapi vital untuk memberikan layanan terbaik bagi pengembang properti, bank, dan agen kami,” ujar CEO Lamudi Indonesia, Mart Polman.
Baca Juga: Di Tengah Tantangan Global, Apa Kabar Tren Valuasi Startup dan Praktik ESG?
Didirikan pada Februari 2014, Lamudi Indonesia telah diakuisisi oleh Dubizzle Group (sebelumnya dikenal EPMG) pada tahun 2020. Pada tahun 2022, Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia, membuatnya menjadi salah satu startup teknologi properti terbesar di Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pelanggan berbayar sebesar 185% dan pendapatan sebesar 88%.
Selain itu, perusahaan ritel lokal Indonesia bernama PT Sinar Eka Selaras Tbk atau biasa disebut Erajaya Active Style berencana untuk meraih Rp425 miliar (US$28,35 juta) di sebuah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), menurut pengumuman perusahaan pada Senin lalu.
Perusahaan tersebut telah menerbitkan lebih dari 1 miliar saham baru dengan masing-masing harga Rp370 sampai Rp410. Penawaran awal dijadwalkan dari 14 Juli hingga 26 Juli 2023 dengan tanggal listing per 8 Agustus 2023.
Pendanaan dari IPO akan digunakan untuk ekspansi dan modal kerja. Saat ini, perusahaan memiliki 28 toko mono-merek, 36 toko multi-merek dan 56 pusat distribusi, serta toko resmi di Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
"Perusahaan menargetkan memiliki 500 toko dalam 5 tahun ke depan," ujar CEO Erajaya Active Style, Djohan Sutanto kepada wartawan
Baca Juga: Startup Insurtech Futuready Resmi Tutup Operasionalnya di Indonesia
Sebagai catatan, Erajaya Active Lifestyle adalah bagian dari PT Erajaya Swasembada Tbk, salah satu perusahaan ritel dan distribusi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini mendistribusikan produk-produk untuk pasar gaya hidup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: