Pelajar Beretika Digital Tak Terlibat Perundungan, Ujaran Kebencian, Hingga Sebar Hoaks
Kemajuan teknologi informasi (internet) mampu membuat setiap orang (warganet) di seluruh dunia terhubung satu sama lain secara real time. Bukan itu saja, internet dengan media digitalnya juga mendorong partisipasi dan kolaborasi antarwarga dari belahan dunia yang berbeda.
"Interaksi dan komunikasi di ruang digital dengan berbagai orang dari bermacam kultur dapat menciptakan standar baru etika," tutur Nasrullah, dalam webinar Literasi Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Eksplorasi Skill dan Hobi Tanpa Melupakan Etika di Dunia Digital
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat itu menyatakan, seperti halnya aktivitas di dunia nyata, segala aktivitas digital dengan menggunakan media digital memerlukan etika digital atau etika berinternet (netiket).
"Aktivitas di dunia digital butuh kompetensi literasi digital terkait netiket, seperti mengakses, menyeleksi, dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital," jelas Nasrullah dalam webinar bertajuk "Etika Pelajar di Dunia Digital" yang dipandu moderator Pingkan Maukar.
Etika pelajar di dunia digital, menurut Nasrullah, harus menghindari jenis konten negatif, seperti pelanggaran norma kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan atau pengancaman, penyebaran berita bohong (hoaks), penyebaran kebencian, dan permusuhan berbasis SARA.
"Pelajar yang beretika digital tidak terlibat perundungan (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), pornografi, maupun penyebaran hoaks," tegas Nasrullah dalam webinar yang diikuti secara nobar oleh pelajar sekolah menengah di Lombok Barat itu.
Diskusi virtual yang ditujukan untuk komunitas pendidikan kali ini, di antaranya diikuti oleh SMPN 1 Lingsar, SMPN 2 Lingsar, SMPN 3 Lingsar, SMPN 4 Lingsar, SMPN 5 Lingsar. Kemudian, juga SMPN 1 Narmada, SMPN 2 Narmada, SMPN 4 Narmada, SMPN 5 Narmada, SMAN 1 Aikmel, SMPN 1 Gerung, SMP Darussalam, SMP N Satu Atap 1 Narmada, MTs Kyai Ronggo, SMPN 3 Lembar, SMPN 1 Batukliang, sebagai peserta.
Dari perspektif budaya digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat, Tajuddin, mengatakan, menipisnya kesopanan dan kesantunan terjadi akibat pelajar melupakan jati diri budayanya sendiri.
"Agar dunia digital tidak hanya menjadi panggung budaya asing, para pelajar harus mencintai produk dalam negeri, dan berkreasi membuat digitalisasi budaya asli Indonesia untuk disebarkan melalui internet dan media sosial," tegas Tajuddin.
Sementara dari sudut pandang keamanan digital, artis Roland International Mia Marcellina menambahkan, para pelajar hendaknya menyadari pentingnya menjaga privasi dan keamanan di ruang digital.
"Privasi berarti mengacu pada kebebasan informasi pribadi dari perhatian yang tidak diinginkan, seperti check in lokasi, browser history, camera dan microphone dari device pengguna. Adapun keamanan, yakni mengacu pada kebebasan data dari potensi ancaman seperti pencurian username, password, dan data-data penting lainnya," jelas Mia Marcellina.
Untuk diketahui, webinar literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Baca Juga: Standar Baru Etika di Dunia Digital Mengatur Tata Kesopanan Berinternet
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas