Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Literasi Digital Bekal Hadapi Ancaman Keamanan di Era Serba Internet

        Literasi Digital Bekal Hadapi Ancaman Keamanan di Era Serba Internet Kredit Foto: Unsplash/Thomas Lefebvre
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dengan tema "Kiat Aman Berselancar di Internet" pada Kamis (20/7/2023). 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Founder SertifikasiTrainer.id, Abdul Hamid Hasan; Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarief; serta Kreator Konten, Michelle Wanda.

        Baca Juga: Meski Punya Potensi Besar, Faktanya 46% Masyarakat Belum Percaya Layanan Digital

        Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, pernah berkata bahwa perjuangannya lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuangan generasi selanjutnya lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Hal itu tampak terbukti di era teknologi internet sekarang ini, saat perkembangan teknologi telah mengubah gaya hidup masyarakat serba digital yang memberikan kenyamanan dan kepraktisan, tetapi mengancam di sisi keamanan digital.

        Survei We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 menyebutkan, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Namun, hal itu belum sejalan dengan tingkat literasi digitalnya karena menurut data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

        Dengan penggunaan media digital, interaksi antarbudaya menciptakan standar baru beretika. Hal ini dibutuhkan saat warga digital berkomunikasi dan membangun hubungan kolaborasi dengan orang lain.

        "Segala aktivitas di dunia digital akhirnya memerlukan etika digital, untuk mengakses informasi, menyeleksi, menganalisis informasi sesuai etika berinternet, hingga membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital," ungkap Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarief, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Kamis (20/7/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Lebih jauh etika digital juga diperlukan saat seseorang memproduksi dan mendistribusikan kontennya kepada khalayak sehingga warga digital harus bisa memverifikasi pesan sesuai standar etika berinternet dalam membangun relasi sosial, bahkan ketika berkolaborasi data dengan pengguna lainnya.

        Ruang lingkup etika tersebut meliputi kesadaran dan rasa tanggung jawab serta memenuhi nilai-nilai kemanfaatan. Maka, ketika di platform media sosial menemukan ujaran kebencian, hoaks atau berita bohong, maupun cyberbullying, warga digital yang telah memahami literasi akan mampu membentengi dirinya dan tidak mudah terprovokasi.

        Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

        Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: