Program corporate social responsibility (CSR) dari Mayora Group berupa pembangunan foodcourt gratis untuk pedagang kaki lima di Kota Bogor berbuah manis. Para pedagang di foodcourt Sempur contohnya, bersyukur dan berterima kasih kepada Mayora dan Le Minerale karena sudah dibangun tempat yang nyaman dan bersih untuk berjualan secara gratis.
"Kami berterima kasih kepada Le Minerale sudah dibangun foodcourt bersih, nyaman, gratis pula. Padahal, sebelumnya saya jualan di tenda kumuh di sekitar lapangan Sempur sini," ujar Endang, pedagang pempek di Foodcourt Sempur bersemangat saat ditemui di Foodcourt Sempur, Minggu (16/07) lalu.
Di Bogor, Mayora bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor telah membangun berbagai foodcourt, yakni Foodcourt Sempur di Jalan Sempur, foodcourt di Taman Tuyul Jalan Malabar, Foodcourt Bogor Creative Center di Jalan FX Silaban, dan foodcourt di Kawasan GOR Pajajaran Bogor. Setelah selesai dibangun, foodcourt itu lantas diserahkan secara gratis dan dikelola oleh koperasi pedagang foodcourt tersebut, tanpa ada biaya pembangunan sama sekali yang dipungut kepada pedagang foodcourt.
Solihat, pedagang soto mie bogor yang sudah 10 tahun berjualan kaki lima di sekitar Taman Sempur sebelum foodcourt Sempur dibangun juga mengaku senang mendapat tempat berjualan yang bersih secara cuma-cuma.
"Saya sebelumnya berjualan di pinggir lapangan basket di tenda yang kumuh. Setelah Foodcourt Sempur dibangun Mayora, saya pindah ke sini, gratis. Karena itu, saya sangat berterima kasih ke Mayora, Le Minerale sudah diberikan tempat berjualan gratis," ujar Solihat.
Saat berkunjung ke Foodcourt Sempur, di Jalan Sempur, Bogor Tengah yang pembangunannya rampung pada Desember 2021 lalu terlihat suasana yang nyaman, bersih dan rindang. Pengunjung terlihat menyemaraki area outdoor, indoor, dan bahkan area river view di belakang foodcourt yang menghadap Sungai Ciliwung yang semuanya terlihat nyaman dan bersih. Total ada 120 kios pedagang di dalam Foodcourt Sempur yang mayoritas pedagangnya adalah pedagang lama sebelum foodcourt dibangun dan warga sekitar.
Dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta, Agus Hermanto, menjelaskan, merek-merek AMDK baru seperti Le Minerale rupanya sangat aktif berkomunikasi alias branding. Tak hanya ke pengguna, tapi Le Minerale aktif menggenjot branding-nya hingga ke berbagai level saluran distribusi.
Agus memaparkan, dalam strategi branding selain visi, dan misi, perlu juga eksistensi berkomunikasi ke pasar. Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi, yakni pedagang kecil, besar, wholesaler.
Baca Juga: Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Raih Penghargaan Nusantara CSR Awards
Melihat kelemahan pesaingnya, Le Minerale pun aktif berkomunikasi dengan memberikan manfaat lebih ke para distributornya hingga ke level terbawah, para pedagang kaki lima yang menjual langsung air minum ke konsumen. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan di Kota Bogor oleh Mayora, induk Le Minerale yang aktif menggelar program corporate social responsibility (CSR) dengan membangun fasilitas foodcourt untuk UMKM secara cuma-cuma di berbagai lokasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor.
Alhasil, kawasan UMKM pedagang kaki lima yang tadinya terlihat kurang layak menjadi sangat indah dan nyaman seperti terlihat di Foodcourt Sempur dan di Foodcourt Bogor Creative Center, keduanya di Kota Bogor. Agus menerangkan, CSR membangun foodcourt yang dilakukan Mayora atau Le Minerale sebenarnya strategi lazim dalam marketing public relation, yakni trade promotion.
Adapun Yayan Hidayat, Dosen Ilmu Manajemen Program Pascasarjana sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan Bogor, menyebutkan bahwa Le Minerale atau induknya, Mayora, sukses membidik CSR di ceruk yang tepat. "Le Minerale mengambil ceruk di tempat pusat keramaian anak muda sehingga mudah terlihat pasar," urai Yayan.
Ditambah lagi, Le Minerale memiliki inovasi kemasan yang terlihat sangat bersih dan jernih. Serta pesan yang disampaikan unik berbeda, ada manis-manisnya. Hal ini mampu menggoda pasar demografi anak muda untuk menjajal produknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: