Lo Kheng Hong Bagikan Tips Berharga dalam Berinvestasi Saham: Kesabaran Kunci Utama
Lo Kheng Hong telah lama dikenal sebagai salah satu investor yang mampu meraih kesuksesan dalam bermain saham. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia telah berhasil mengumpulkan kekayaan melalui investasi saham yang bijaksana.
Melalui berbagai kesuksesan dan kegagalannya, Lo Kheng Hong ingin berbagi tips berharga bagi para calon investor yang tertarik untuk memulai perjalanan mereka di dunia investasi saham.
Ia membagikan tips berharga tentang berinvestasi di instrumen saham. Menurutnya, kesabaran merupakan salah satu kunci utama dalam meraih keberhasilan dalam berinvestasi di pasar modal, khususnya saham.
Baca Juga: Tips Kaya Raya Sambil Tidur Ala Lo Kheng Hong
“Investasi adalah perangkat untuk memindahkan uang orang tidak sabar kepada orang yang sabar. Jadi, kalau kita tidak sabar di saham, hati-hati loh uang di kantong kita bisa pindah kepada orang yang sabar,” ujar Lo, dikutip dari kanal Youtube Syailendra Capital pada Selasa (25/07/2023).
Lo Kheng Hong, yang dikenal sebagai Warren Buffet Indonesia, menceritakan alasan di balik keputusannya untuk tetap bertahan dan menggeluti pasar saham, meskipun menghadapi beberapa krisis finansial. Menurutnya, kesabaran menjadi kunci utama dalam meraih hasil yang sukses melalui investasi saham yang telah mengembangkan kekayaannya.
Pada masa krisis di tahun 1998, Lo Kheng Hong menghadapi tantangan besar dan memilih untuk mengambil risiko dengan menginvestasikan seluruh sisa uangnya ke satu saham. Ia memilih saham milik anak usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), sebagai pilihan investasinya.
“Waktu 1998, jadi kalau Pak Jos Parengkuan katanya bangkrut, saya nyaris (bangkrut). Uang saya berkurang 85%, sisa 15%. Waktu itu udah full time investor lagi, punya istri ibu rumah tangga, anak dua, saya enggak kerja lagi, duit tinggal 15%. Akhirnya uang saya belikan UNTR,” paparnya.
Lo Kheng Hong memutuskan untuk menginvestasikan seluruh sisa uangnya ke saham UNTR karena harga saham tersebut turun drastis menjadi Rp250. Pada saat itu, laba usaha UNTR mencapai Rp1,1 triliun.
Namun, Lo Kheng Hong menghadapi kendala ketika harga saham yang dibelinya terhenti di angka Rp400 dan tidak mengalami peningkatan selama beberapa waktu. Setelah menahan saham UNTR selama enam tahun, Lo akhirnya berhasil mengambil untung dan menjual sahamnya pada 2004 dengan harga Rp15.000. Keputusan ini membawa hasil yang menguntungkan bagi Lo Kheng Hong dalam investasinya.
“Kenapa saya beli United Tractor? Masa harga saham Rp250, laba usaha per sahamnya Rp7.800. Coba lihat laporan keuangan tahun '98, laba usaha per sahamnya Rp1,1 triliun, dibagi dengan jumlah sahamnya Rp134 juta, kan Rp7.800 per sahamnya,” tuturnya.
Lo Kheng Hong juga mengatakan, “yesterday is history, tomorrow is mystery.” Ia menyadari bahwa krisis datang tanpa dapat diprediksi, baik pada tahun 1998, 2008, maupun 2020.
Namun, sebagai langkah antisipasi, Lo Kheng Hong menghindari berutang. Ia berusaha untuk mengelola keuangan dengan bijaksana dan tidak ingin terlibat dalam utang yang dapat menghadirkan risiko finansial di masa depan.
“Ketika krisis, saya menghindari utang. Saya tidak punya utang sampai sekarang, saya tidak berani berutang. Suruh saya dorong uang saya 99,9% dibeliin saham, saya berani. Jangan suruh saya tambah utang karena ketika krisis datang, saya enggak bisa bertahan. Mending saya pegang terus sahamnya, saya akan menunggu dengan sabar sampai kembali naik lebih tinggi,” pungkasnya.
Baca Juga: Ini Dia Tiga Saham CPO yang Menarik untuk Dikoleksi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: