Lo Kheng Hong, investor berpengalaman yang dijuluki sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, membagikan pengalamannya dalam berinvestasi saham. Dalam perjalanan kariernya selama puluhan tahun sebagai investor saham, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi.
Lo Kheng Hong menyadari bahwa investasi di pasar saham memiliki daya tarik, tetapi juga membutuhkan kehati-hatian. Ia percaya kehati-hatian merupakan salah satu kunci kesuksesan, termasuk dalam membaca laporan keuangan perusahaan yang menjadi emiten.
Ia memberikan nasihat kepada anak muda yang ingin mendapatkan keuntungan di pasar saham. Generasi milenial dan Gen Z saat ini merupakan kelompok investor terbanyak di bursa saham Indonesia. Saham dianggap sebagai cara efektif untuk mengembangkan dana agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Baca Juga: Simpel, Ini Tips Temukan Wonderful Company dari Lo Kheng Hong
Dengan demikian, Lo Kheng Hong mengingatkan bahwa investasi saham tidak selalu menghasilkan cuan (keuntungan). Sebagai seorang investor saham perorangan yang memiliki banyak portofolio saham di Bursa Efek Indonesia, ia menyarankan anak muda untuk bekerja keras dan mengumpulkan modal yang cukup sebelum memasuki dunia investasi saham.
Ia menjelaskan, kunci kesuksesan seseorang ingin kaya sambil tidur adalah harus mempunyai saham di wonderful company. Berbeda dengan mahasiswa, mereka belum mampu membeli saham karena keuangannya masih belum stabil. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar kerja lebih keras lagi.
“Kalau kita mau kaya sambil tidur, harus punya saham wonderful company dulu, baru bisa kaya sambil tidur, ya tambah kaya. Tapi kalau mahasiswa yang belinya cuma satu lot dan belum punya saham wonderful company, lalu punyanya cuma satu lot doang, harus kerja keras, harus kerja keras dengan segala cara, tapi yang halal ya,” jelas Lo, dikutip dari kanal Youtube Zeplin Nanda Pratama pada Jumat (14/7/2023).
Selain harus mempunyai saham wonderful company dan bekerja keras, ia berbagi tips yang kedua ialah harus memiliki gaya hidup yang hemat dan sederhana. Jika memiliki gaya hidup yang konsumtif, keuangan akan terus terkikis untuk membiayai kebutuhan hidup.
“Yang kedua adalah hidup hemat dan sederhana. Kalau kamu kerja keras cari uang, tapi hidupnya konsumtif dan foya-foya, habis juga duitnya. Enggak ada uang untuk dibeli buat dibelikan saham. Tapi kalau kerja keras cari uang sebanyak-banyaknya, hidup hemat, dan sederhana, maka ada sisa uang untuk dibelikan saham,” imbuhnya lagi.
Ia berpesan bahwa uang simpanan akan terus meningkat jika seseorang pandai memanfaatkan uangnya.
Baca Juga: Saham Properti Mulai Naik Daun, Intip Saham BYAN hingga DRMA
“Jangan meremehkan uang satu juta rupiah ya. Satu lot saham kalau uang itu bisa kita naikkan satu kali lipat setiap tahun dan 20 tahun, kemudian uang satu juta jadi satu triliun. Ajaib itu keajaiban dunia ya, satu juta jadi Rp2 juta, Rp4 juta, Rp8 juta, Rp16 juta, Rp32 juta, Rp64 juta, Rp124 juta, Rp248 juta, ya kira-kira Rp500 juta hingga Rp1 miliar ya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement