e-Fishery Terima Investasi Senilai Rp1 Triliun dari Bank Pinjaman Pertanian asal Jepang
Salah satu perusahaan pinjaman pertanian terbesar di Jepang, Norinchukin Bank, akan berinvestasi secara potensial sebesar jutaan dolar di Indonesia kepada perusahaan rintisan (startup) yang fokus pada akuakultur, yakni e-Fishery.
Norinchukin Capital akan membuat investasi terhadap e-Fishery melalui pendanaan yang diluncurkan pada Mei lalu dengan menargetkan startup yang berfokus pada sektor akuakultur, kehutanan, dan perikanan untuk dekarbonisasi. Hal tersebut akan menandakan sebagai langkah perusahaan untuk berinvestasi di luar negeri.
e-Fishery menyediakan tambak-tambak udang dan usaha serupa di Indonesia melalui sistem pemberi pakan pintar yang didesain untuk memberikan jumlah pakan optimal pada waktu yang tepat guna memangkas biaya. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengelola hasil panen dan metode pengiriman barang untuk memperlancar distribusi.
Baca Juga: Raih Rp3 Triliun di Pendanaan Seri D, e-Fishery Bidik Ekspansi Komunitas Akuakultur di Indonesia
Data yang dikumpulkan e-Fishery digunakan untuk menyaring aplikasi pinjaman oleh petambak udang dan ikan, serta membantu mereka untuk mengumpulkan pendanaan segar.
Indonesia adalah salah satu sumber kunci terhadap impor udang ke Jepang. Dengan menyematkan teknologi Internet of Things (IoT) yang menstabilkan hasil tambak di negara Asia Tenggara, hal ini dapat membantu dan melindungi peritel dan pengolah makanan laut di Jepang.
Langkah ini menjadi investasi pertama kalinya yang dilakukan melalui pendanaan baru Norinchukin Capital sekitar JPY¥10 miliar (US$70,8 juta atau Rp1 triliun), yang dibiayai seluruhnya oleh Norinchukin Bank dan Norinchukin Capital.
Perusahaan yang menginisiasi pendanaan ini ingin melakukan investasi masing-masing sekitar JPY¥30 juta (Rp3 miliar) hingga JPY¥1 miliar (Rp107 miliar) pada tahap awal startup selama jangka waktu 10 tahun. Sambil berfokus dengan mengutamakan pada bisnis-bisnis di Asia, pendanaan ini juga akan melihat bisnis-bisnis yang ada di AS, Jerman, dan lainnya.
Baca Juga: Di Tengah Tech Winter, East Ventures Masih Aktif Danai 17 Startup di Kuartal I-2023
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti