Unicorn akuakultur pertama di Asia asal Indonesia, eFishery memperingati satu dekade berdirinya hari ini, Rabu (11/10/2023). Selama 10 tahun sejak berdiri tahun 2013, eFishery telah merevolusi metode budi daya ikan dan udang tradisional dengan inovasi berbasis teknologi, yang menawarkan solusi terintegrasi untuk ekosistem akuakultur dengan menyediakan platform end-to-end untuk pasar, pendanaan, dan ketersediaan pakan. Lantas apa saja dampak yang telah dilakukan eFishery terhadap Indonesia?
CEO & Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah membeberkan bahwa startup yang berkantor di Bandung ini telah menaungi 200.000 pembudi daya ikan dan petambak udang di 280 kota dan kabupaten di Indonesia dalam ekosistem yang berkelanjutan. eFishery bahkan telah berkontribusi pada transaksi ikan dan udang senilai Rp8 triliun dan transaksi pakan ikan dan udang senilai Rp4 triliun.
eFishery pun menggandeng beberapa institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti Bank OCBC NISP, Amartha, Investree, dan Kredivo untuk memberikan akses ekonomi digital yang inklusif bagi para pembudi daya ikan dan petambak udang melalui program Kasih, Bayar Nanti (Kabayan). Total dana yang telah disalurkan senilai Rp1,07 triliun untuk 24.000 pembudi daya ikan dan petambak udang di seluruh Indonesia.
Baca Juga: eFishery Raih Penghargaan Bergengsi ASEAN Business Awards 2023 dalam Kategori Food Security
"eFishery akan terus hadir membawa solusi yang inovatif berbasiskan teknologi untuk mendukung perkembangan industri akuakultur Indonesia dan ekosistem yang tergabung di dalamnya,” ujar Gibran dalam perayaan ulang tahun ke-10 eFishery di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Rabu (11/10/2023).
Produk pertama eFishery, eFeeder, alat pemberi pakan ikan otomatis, dapat mempercepat siklus panen hingga 74 hari dan meningkatkan efisiensi pakan hingga 30%. Sebaliknya, penggunaan program Kabayan meningkat 2,5 kali lipat setiap tahun. Hal ini memungkinkan pembudi daya menerima dukungan finansial hingga Rp45 juta per individu.
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ekosistem eFishery telah memberikan kontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau 1,55% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia.
"Kami percaya bahwa dengan bekerja sama dan memupuk kolaborasi selama 10 tahun terakhir, eFishery dapat menembus batas-batas di industri akuakultur dan mencapai hasil yang luar biasa,” tandas Gibran.
Baca Juga: eFishery, Kominfo, dan Dinas Perikanan Pandeglang Kembangkan Transformasi Digital Pembudidaya Ikan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement