Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri ESDM Bidik Rencana Kerja Blok Masela Rampung dalam Tiga Bulan

        Menteri ESDM Bidik Rencana Kerja Blok Masela Rampung dalam Tiga Bulan Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan, rencana kerja antara Pertamina, Petronas, dan Inpex akan rampung dalam tiga bulan mendatang. 

        Setelah rampung, rencana kerja tersebut nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan Plant of Development (POD) pada Blok Masela

        "Akan dibentuk tim bulan Agustus ini, untuk siapkan rencana kerja. Diharapkan dalam tiga bulan rencana kerja selesai," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (28/7/2023).

        Baca Juga: Caplok Alih Kelola Blok Masela, Pertamina Akselerasi Pelaksanaan On-Stream

        Arifin mengatakan, setelah tim tersebut berhasil menyelesaikan rencana kerja sama, mereka baru dapat mengajukan POD. 

        "Kalau POD jalan, kita jadi ada kepastian kapan produksi pertama bisa terjadi," ujarnya. 

        Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela resmi mengambil alih kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di Blok Masela. 

        Dalam pengelolaan Blok Masela, PHE nantinya akan bekerja sama dengan Petronas Masela dengan porsi pengelolaan sebesar 20 persen untuk PHE dan 15 persen untuk Petronas Masela. 

        Direktur Utama PHE Wiko Migantoro mengatakan, setelah resmi ambil alih Blok Masela, ia ingin sesegera mungkin memonetisasi gas di Lapangan Masela yang sejalan dengan kebijakan transisi energi nasional.

        "Fokus kita melakukan Front End Engineering Design (FEED) secepatnya, merampungkan Final Investment Decision (FID), kemudian konstruksi dan bisa on-stream secepatnya," ungkap Wiko.

        Direktur Gas dan Hulu Terintegrasi Shell, Zoë Yujnovich mengatakan, pertimbangan dasar untuk penjualan tersebut adalah US$325 juta dalam bentuk tunai dengan tambahan jumlah kontingen sebesar US$325 juta yang harus dibayarkan saat keputusan investasi akhir (FID) diambil pada proyek gas abadi.

        Zoe menyebut transaksi tersebut memiliki tanggal efektif 1 Januari 2023 dan ditargetkan akan selesai pada Q3 2023, dengan syarat penyelesaian, antara lain persetujuan regulasi dari Kementerian ESDM.

        “Keputusan untuk menjual partisipasi kami di Masela PSC sejalan dengan fokus kami pada alokasi modal yang disiplin," ujar Zoe.

        Baca Juga: Pertamina & Petronas Resmi Kelola Blok Masela, Segini Nilai 35% Saham Shell

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: