Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Periksa Kebenaran Informasi Sebelum Sebarkan di Lini Massa

        Periksa Kebenaran Informasi Sebelum Sebarkan di Lini Massa Kredit Foto: Unsplash/Andrew Le
        Warta Ekonomi, Sulawesi Utara -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kotamobagu, Sulawesi Utara dengan tema Kebal Hoaks, Ayo Jadi Netizen Kritis pada Sabtu (29/7/2023).

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Founder Milenia Guest House, Gilang Alvianto dan Dosen Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, serta Dekan Fikom UNPI & NXG Indonesia, Astri Dwi Andari.

        Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan pengguna internet di Indonesia saja sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Terdapat urgensi untuk meningkatkan kemampuan literasi digital karena masifnya jumlah pengguna internet di Indonesia.

        Baca Juga: Kiat Menjaga Data Diri Saat Transaksi Online

        Menurut data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

        Internet sendiri tak hanya berisi hal positif, tapi juga ada konten-konten negatif yang harus diwaspadai. Berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transakai Elektronik (UU ITE), ada beberapa jenis konten yang dilarang seperti konten yang melanggar kesusilaan, konten perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, pemerasan dan pengancaman, pencemaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian, dan termasuk ujaran kebencian atau permusuhan terkait SARA. 

        "Pilah-pilah informasi yang beredar di media sosial, pilih mana yang bermanfaat," ungkap Dosen Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (29/7/2023).

        Apalagi di era sekarang yang informasi begitu mudah disebarluaskan lewat platform digital. Lebih jauh Yunus memberikan tips untuk membedakan mana berita palsu atau hoaks, agar tidak terjebak ikut menyebarkannya.

        Pertama, periksa judul berita apakah bernada provokatif, lalu perhatikan juga nama dan situs berita, apakah terpercaya. Selanjutnya, cek foto atau video berita karena kadang merupakan foto lama yang digunakan ulang sehingga bisa menyesatkan pembaca. Periksa juga fakta di dalamnya dengan membandingkan berita serupa di situs lainnya.

        Setelah dapat mengecek kebenaran informasi, biasakan untuk memilih konten-konten positif. Hal ini akan berpengaruh pada algoritma media sosial yang juga akan menyajikan konten positif bagi penggunanya. Perhatikan etika bermedia digital, seperti sopan dalam memberikan komentar maupun menghargai perbedaan pendapat yang mungkin terjadi. 

        Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Baca Juga: Yuk, Minimalisasi Pelanggaran Hak Cipta di Medsos dengan Hargai dan Hormati Karya, serta Izin Penggunaannya!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: