Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Rino “Donny” Donosepoetro membeberkan strategi perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja bank di tahun 2024.
Di sisi bisnis Corporate and Investment Banking (CIB) Standard Chartered akan terus mendorong masuknya foreign direct investment ke Indonesia dengan mengandalkan jaringannya yang kuat, terutama sebagi satu satunya bank asing yang hadir di semua negara anggota ASEAN. Cina, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered.
"Bank juga terus berfokus pada upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia akan terus mendukung korporasi lokal dan BUMN dalam transisi mereka menuju net zero, sejalan dengan ambisi Bank untuk memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar USD 300 miliar," katanya saat diskusi media di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Punya Landasan Kuat, Standard Chartered Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,1% di 2024
Menurutnya, Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, Data Centre, dan energi terbarukan.
"Bank menempatkan aspek keberlanjutan sebagai bagian inti dari bisnis dan kegiatan operasionalnya, terutama di negara dengan aspirasi keberlanjutan yang tinggi seperti Indonesia," pungkasnya.
Sesuai dengan laporan terbaru berjudul “The Southeast Asia’s Green Economy 2024” yang diterbitkan oleh Standard Chartered dengan bekerja sama dengan Bain & Company, GenZero, dan Temasek, Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil sebesar 28% dalam investasi ramah lingkungan swasta pada tahun 2023.
Laporan tersebut juga membahas berbagai kesempatan investasi hijau di Indonesia seperti infrastruktur untuk mobil listrik, pelestarian hutan, tanah gambut serta blue carbon mangrove restoration. Lebih lanjut laporan ini juga menggaris bawahi kemajuan yang terlihat di Indonesia dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan peluncuran JETP CIPP (Just Energy Transition Partnership - Comprehensive Investment and Policy Plan) yang menguraikan prioritas dan rencana pendanaan untuk implementasi JETP.
"Bank juga terlibat dalam empat transaksi Repurchase Agreement (Repo) dengan Bank BUMN dengan jumlah total USD 150 juta dan IDR 2.5 trilliun. Fasilitas repo ini mendukung penyediaan liquiditas USD untuk pembuayaan terkait ESG di Indonesia. Adapun pendapatan sustainable finance Bank juga tumbuh dua digit setiap tahunnya sejak tahun 2021," ucapnya.
Sementara itu, disisi consumer, saat ini Bank telah mengalihkan fokus bisnis perbankan ritelnya ke digital partnership, selagi terus mengembangkan layanan wealth management dan priority banking yang ditawarkan Bank serta bisnis corporate banking yang kuat di Indonesia.
Baca Juga: Gantikan Andrew Chia, Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro jadi Cluster CEO
Strategi ini terus menunjukkan hasil yang menjanjikan, terlihat dari besaran transaksi harian untuk Pinjaman Digital yang naik secara signifikan hingga mendekati USD 1 juta per hari. Selain itu, portfolio digital loan balance Bank meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini.
“Standard Chartered sangat bangga atas kehadiran kami di Indonesia selama lebih dari 160 tahun, serta pencapaian yang telah kami raih selama ini. Kami memiliki keyakinan yang kuat terhadap potensi Indonesia dan berharap dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan dalam memenuhi kebutuhan klien kami yang terus berkembang. Dalam menjalankan peran baru ini, saya juga sangat optimis atas peluang-peluang yang ada di depan kami. Standard Chartered Indonesia terdiri dari individu-individu mumpuni yang selalu berupaya memanfaatkan keahlian dan sumber daya kami untuk memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement