Pentingnya Orang Tua Memiliki Pengetahuan Literasi Digital, Lindungi Anak dari Paparan Konten Negatif
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dengan tema “Perlindungan Anak di Dunia Online” pada Senin (31/7/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Founder Komunitas Open Source, Arief Rama Syarif, dan VP Head of Marketing East Java Bali Nusra PT Indosat Tbk, Heny Tri Purnaningsih, serta Founder Milenia Guest House, Gilang Alvianto.
Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Namun, hal itu belum sejalan dengan keterampilan digital masyarakat Indonesia.
Menurut data BPS pada 2018, dari tiga subindeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Literasi digital masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan dengan sosialisasi tentang aspek keahlian digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital. Apalagi, di tengah perkembangan arus informasi dan penyebaran konten yang begitu mudah melalui berbagai platform, ancaman konten negatif terhadap anak juga harus diwaspadai para orang tua.
"Orang tua perlu melindungi anak di ranah digital karena konten yang beredar tidak sesuai usia, mengandung unsur kekerasan, pornografi dan bahasa yang tidak pantas," ungkap VP Head of Marketing East Java Bali Nusra PT Indosat Tbk, Heny Tri Purnaningsih, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (31/7/2023).
Orang tua juga memiliki tantangan menghadapi kecanduan anak terhadap gadget yang berpotensi membuat anak depresi, mengalami gangguan kecemasan hingga sulit tidur. Ada pula ancaman terhadap cyberbullying yang saat ini menghinggapi remaja dan anak-anak melalui media sosial.
Di samping itu orang tua perlu mengajarkan kepada anak untuk menjaga privasinya, karena media sosial rentan penipuan dan kejahatan bagi anak. Risiko cybercrime pada anak hingga eksploitasi melalui online sangat mungkin terjadi apabila penggunaan internet tak didampingi orang tua.
"Kalau tak dibatasi penggunaan media sosial pada anak, maka itu bisa menggangu pula konsentrasi anak belajar di sekolah," sambung Heny.
Untuk itu, orang tua perlu memantau aktivitas anak di ruang digital. Sebab, berbeda dengan orang dewasa, anak-anak cenderung labil dan keberadaan konten negatif tidak baik bagi tumbuh kembangnya.
Karena itu, orang tua perlu juga terus belajar teknologi agar bisa menyesuaikan aplikasi apa yang sedang digemari anak dan membicarakan dengan anak tentang pemakaian internet hingga anak pun bercerita tentang apa saja yang dilakukan selama di dunia maya. Kemudian orang tua perlu mengajarkan privasi ke anak, seperti tidak membagikan informasi pribadi ke publik agar ia aman di ruang digital.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas